RENGASDENGKLOK, RAKA - Fooging untuk Rengasdengklok Selatan terkesan lambat, belum juga merealisasikan janji fooging untuk Dusun Bojong Karya II, ternyata sudah ada lagi penderita Dengue Demam Berdarah (DBD) di Dusun Blokraton.
Dua penderita DBD dari Dusun Bojong Karya II, Rina (25) dan Tiah (26) sudah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah dirawat di RSUD Karawang sebulan lalu. Sedangkan di Blokraton, Suhadi (17) diduga positif DBD, Rabu (7/1) malam, dan kini dirawat di RS Proklamasi, dia dinyatakan positif DBD oleh mantri rumah sakit tersebut.
Kepala Desa Rengasdengklok Selatan, Wawan Hermawan mengatakan, pihaknya sudah sering melaporkan kondisi lingkungannya yang banyak nyamuk belang kepada Puskesmas Rengasdengklok. Selama sebulan, ajuan desa sudah dua kali, tapi tidak ada realisasi. Bahkan, pihak desa cemas jika wabah DBD meluas dan banyak yang terjangkit DBD. "Harusnya fooging ini secepatnya direalisasikan, mengingat saat ini musim hujan. Kita memang terus melaporkan kondisi-kondisi ini pada Puskesmas," katanya kepada RAKA, Kamis (8/1) siang di tempat kerjanya.
Saat dihubungi via telepon, Kepala Puskesmas Rengasdengklok Dr. Hidayati menyatakan, fooging hanya akan dilakukan pada pemukiman yang sudah ada korban DBD, jika ada yang terjangkit barulah fooging diturunkan. Kata Hidayati, pihaknya tidak akan melakukan fooging jika ada warga sakit belum dinyatakan positif. "Jika rumah sakit menyatakan positif, rumah sakit itu akan menghubungi kita untuk melakukan fooging," ujarnya.
Lebih lanjut Hidayati menyatakan, jika DBD itu hanya anggapan warga dan belum terbukti, maka yang dapat dilakukan adalah 3M (mengubur, menguras dan menimbun) barang bekas yang menjadi tempat genangan air. "Kita akan mengajukan fooging jika di lingkungan itu ada yang terjangkit DBD, tapi kita pun akan menelusurinya melalui tim 'survilance' dari mana asal warga itu berasal," ucapnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment