Krisis Energi Tuntas

Thursday, August 28, 2008


*Tidak Ada Lagi Pemadaman Bergilir


KARAWANG, RAKA - Setelah diterpa krisis energi listrik cukup lama akhirnya masyarakat dan kalangan bisa bernapas lega. Hal itu menyusul pernyataan sumber resmi PLN APJ Karawang bahwa terhitung sejak 31 Juli lalu di Karawang tidak ada lagi pemadaman begilir.


Hal itu diungkapkan Humas PLN APJ Karawang, Samsul Rizal (21/8) kepada RAKA di ruang kerjanya. Dia menjawab seputar pertanyaan tentang pemadaman bergilir yang sempat diberlakukan akibat krisis yang terjadi. Menurut Samsul sejak 31 Juli lalu sudah tidak ada lagi pemadaman bergilir. "Sekarang, pemadaman begilir itu tidak ada lagi. Dan, saat ini yang dilakukan Industri adalah pengalihan waktu kerja sebagai upaya antisipasi terhadap pemakaian energi yang berlebih," ungkap Samsul.


Dia menyinggung soal kesepakatan kalangan industri mengenai penghematan beban energi listrik. "Mereka telah membuat kesepakatan dengan PLN perihal pengoptimalan beban listrik melalui pengalihan waktu kerja dengan menukar waktu libur. Melalui cara seperti itu maka daya listrik yang digunakan untuk industri menjadi seimbang. Artinya antara pasokan dan pemakaian sama besar," ujar Samsul Rizal lagi.


Tidak hanya itu, Samsul yang juga anggota tim sosialisasi Surat Keputusan Bersama (SKB) lima menteri juga mengatakan bahwa pengoptimalisasian antara pasokan energi dan pemakaian yang disepakati kalangan industri tersebut sesuai dengan SKB. yakni Menteri Perindustrian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, mengatakan kesepakatan dengan kalangan industri itu sesuai SKB lima menteri. "Melalui SKB ini, tidak ada lagi pemadaman bergilir di industri maupun di pemukiman, kecuali pengoptimalan listrik melalui waktu kerja pada sektor Industri," tandas Samsul.


Kendati begitu Samsul tetap mengatakan kemungkinan pemadaman itu bisa saja terjadi. Dan kalaupun itu terjadi sama sekali tidak terkait dengan pemadaman bergilir yang selama terjadi akibat krisi energi. "Kalaupun tiba-tiba terjadi padam yang jelas itu bukan akibat pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN. Tetapi disebabkan karena gangguan listrik," tegas Samsul.


Selain itu Samsul juga menandaskan SKB 5 menteri ini digulirkan sejak 31 Juli 2008 untuk sektor Industri. "Kita harus bisa memulai untuk melakukan pengehamatan energi, khususnya energi listrik. Hal itu sudah pasti dibutuhkan supaya ketersediaan energi listrik Jawa-Bali bisa memasok listrik pada pelanggan secara optimal," ujarnya.


Masih dikatan Samsul, sebelumnya PLN mengalami defisit daya pada Senin sampai Jumat pada jam kerja.Defisit tersebut terjadi karena pada hari tersebut pasokan listrik digunakan oleh semua Industri. Sedangkan pada Sabtu dan Minggu ketersediaan daya listrik Jawa-Bali cukup banyak. Yaitu sekitar 1000-2000 Mega Watt (MW). Dan itupun bisa terjadi karena hari itu pelanggan Industri banyak yang libur.


Dengan turunnya SKB 5 menteri tersebut, PLN dapat mengoptimalkan pasokan daya listrik ke seluruh pelanggan Jawa-Bali.Masih dituturkan Samsul, saat ini jumlah penggunaan listrik Industri Jawa-Bali sekitar 70 persen. Dari jumlah sebesar itu antisipasi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan beban listrik melalui pengalihan waktu kerja. Dan, hal itu ditempuh dengan pemilihan hari yaitu Sabtu-Minggu yang biasanya libur ditukar antara Senin sampai Jumat. Pengalihan hari kerja itu dilakukan sebulan dua kali. Jadi, kini banyak industri di Karawang yang mengalihkan jadwal liburnya. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan