Menghadapi Banjir Tahunan, Desa Butuh Mesin Pompa

Thursday, November 27, 2008

RENGASDENGKLOK, RAKA - Menghadapi musim hujan, desa-desa di Kecamatan Rengasdengklok butuh mesin pompa. Melihat banjir tahun lalu, air yang menggenangi pemukiman sulit surut kecuali dipompa, seperti banjir yang pernah terjadi di Dusun Sinar Sari, Desa Kalangsari dan Dusun Krajan A, Desa Kertasari, termasuk Desa Rengasdengklok Utara.
 
Kepala Desa Kalangsari, Aan Heryanto mengatakan, solusi untuk mengatasi banjir tahunan yang selalu merendam puluhan rumah di Dusun Sinar Sari adalah pompanisasi, karena tidak ada celah air mengalir kecuali dibuang ke Sungai Citarum. Tahun lalu, banjir di dusun ini tidak surut hingga dua bulan, karena tidak mengalir. "Dari dusun itu tidak ada celah untuk membuang air, kecuali dibuang ke Sungai Citarum. Jadi, kita butuh memiliki mesin pompa untuk mengantisipasinya," katanya kepada RAKA, Selasa (25/11) siang, menceritakan mesin pompa yang digunakan pada banjir tahun lalu hasil sewa.
 
Kepala Desa Kertasari, Apud Mahpudin menjelaskan, yang paling rawan banjir di desanya adalah Dusun Krajan A, pada Februari 2008 lalu, sekitar 60 rumah lebih direndam banjir dan penghuninya mengungsi ke jalan raya. Untuk membuang air, kata Kades, tidak ada cara lain selain di pompa dan dibuang ke Sungai Citarum. "Saat ini, kita sudah kerahkan semua warga dan aparatur desa mengeruk saluran-saluran air yang kemungkinan menghambat laju air banjir," ucapnya.
 
Begitu pun dengan Desa Rengasdengklok Utara. Tahun lalu, jumlah warga yang kebanjiran lebih banyak dibanding Kalangsari dan Kertasari, hampir semua pemukiman di desa ini direndam banjir, termasuk kantor kepala desa. Akses jalan pun putus, aktivitas warga nyaris terhenti. Air dari Kertasari dan Rengasdengklok utara ini mengalir ke Desa Dewisari, alhasil desa ini pun ikut kebanjiran. "Kita menerima air buangan dari arah Rengasdengklok dan Batujaya, tak bisa dielakan lagi, banjir pasti terjadi," kata Kepala Desa Dewisari, Aning.
 
Selain desa tersebut, Desa Karyasari pun tidak luput dari banjir tahunan di musim hujan. Kepala Desa Karyasari, Asur Pudian menjelaskan, pada musim hujan tahun lalu, lima dusun di desanya terendam semeter. Dengan demikian, menghadapi musim hujan bulan ini, dia menghimbau pada warganya untuk merawat saluran air, karena jika saluran airnya tidak lancar, maka air yang mengantung di lima dusunnya itu sulit mengalir. "Kalau dari jalan raya memang banjirnya tidak kelihatan, tapi kalau masuk kedalam, maka akan kelihatan pemukiman terendam banjir," ujarnya. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan