Nelayan Pedes Tidak Melaut Sehari Karena Badai Besar

Tuesday, March 31, 2009


PEDES, RAKA - Sebagian besar nelayan Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes dan nelayan Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar memutuskan tidak melaut sehari karena badai angin yang membahayakan jiwa melanda perairan utara Karawang, Minggu (29/3) sore.

Hingga kemarin, beberapa mengatakan tidak akan melaut terlalu jauh dari daratan, mengingat perubahan cuaca kadang datang tiba-tiba. "Daripada bertaruh nyawa lebih baik tidak usah melaut dulu, memang sekarang ini lagi musim badai," kata seorang nelayan asal Sungaibuntu, Anwar (43).

Diakuinya, sejumlah nelayan lain di Desa Sungaibuntu sejak Minggu (29/3) siang tidak melaut, sambil menunggu musim badai reda, para nelayan memilih berdiam di rumah dan memperbaiki jala dan jaring mereka. "Untuk biaya sehari-hari kami gunakan uang simpanan yang masih ada sedikit," ujarnya.

Cuaca yang tidak menentu ini, membuat sejumlah kapal tangkap ikan milik nelayan yang sebagian besar kapal motor dengan alat tangkap sederhana itu terlihat berlabuh di sepanjang muara sungai, Desa Sungaibuntu. Hal sama dilakukan nelayan Desa Pusakajaya Utara, sejumlah nelayannya istirahat melaut dan memilih mengerjakan jaring tangkapan mereka. "Kalau tidak melaut, kami beres-beres perahu dan memperbaiki jaring ikan," Atmo.

Badai besar pun tidak hanya melanda perairan, di beberapa ruas jalan di beberapa kecamatan, sejumlah pohon dikabarkan tumbang. Badai yang melanda di wilayah Karawang Kota hingga pesisir utara Karawang sempat membuat warga resah, terutama pemukiman yang berdekatan dengan pepohonan. Bahkan, kendaraan pun sulit melaju di jalan raya akibat hempasan angin kencang. (spn)

Deden Darmansyah: Pendidikan dan Kesehatan Tanggungjawab Negara

"Kondisi Kabupaten Karawang sekarang sudah bagus, terutama dari sisi pendidikan yang sudah kita sudah tuntaskan dengan menyelesaikan perbaikan sarana gedung untuk SD, SMP dan SMA. Kita (Pemkab dan DPRD, red) secara konsisten jadi pelopor dana pendamping BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang besarannya signifikan. Untuk SD swatsa dan negeri Rp 2500/bulan, SMP Rp 10 ribu/bulan dan yang lebih hebat lagi pada Juli 2009 Pemda Karawang akan hapus DSP (Dana Sumbangan Pembangunan) SMA dan SMK negeri," kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, H. Deden Darmansyah, kepada RAKA, Senin (30/3) siang.
 
Di bidang kesehatan, lanjutnya, mungkin baru rumah sakit swasta yang ada di Karawang yang mampu memberikan pelayanan gratis bagi keluarga miskin (gakin). Mengenai infrastruktur, hampir jalan poros desa sudah diperbaiki, meski kini tergerus dan rusak lagi akibat banjir. Dan di tahun 2009 ini, sudah diplot Rp 10 miliar untuk pijaman kios dan PKL (Pedagang Kaki Lima). Menurutnya, bupati dan DPRD Karawang sudah cukup maksimal memberi pelayanan pada publik.
 
"Yang jadi persoalan sekarang, bagaimana Pemda Karawang mempermudah perijinan pada pengusaha dan investor. Menurut pengamatan saja, mekanisme perijinan masih belum maksimal dalam hal standar, waktu dan tarif. Kalau perijinan ini bisa diberikan secara maksimal, maka lengkaplah Pemda Karawang (membangun kesejahteraan masyarakat, red). Di mata saya, Pemda Karawang sudah sangat kredibel dan memuaskan," ungkapnya.
 
Dia memaparkan, dari 2.98.000 jiwa usik masyarakat Kabupaten Karawang, sebanyak 729 ribu jiwa usik bermata pencaharian di pertanian. Sementara sisanya diperdagangan dan industri. Kedepan, akunya, konsentrasi Pemda Karawang harus tercurah pada pertanian, diantaranya infrastruktur pertanian maupun pinjaman bergulir untuk petani. Soal abrasi, Deden mengatakan, persoalan ini harus melihat siapa yang berwenang menangani hal ini, ada kewenangan daerah untuk mengatasi abrasi termasuk pengerukan saluran air yang dangkal di wilayah Cikampek, yaitu Sungai Citarum dan akan sungai Cikarang Gelang yang harus jadi prioritas perbaikan. Sementara prioritas di wilayah utara Karawang, yaitu perbaikan jalan dengan dibeton, karena tanahnya yang tidak stabil.
 
"Untuk kesinambungan program Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat, maka diperlukan wakil rakyat yang memang paham betul kondisi Kabupaten Karawang dari partai manapun, tentunya yang bisa membawa misi Karawang ke tingkat Provinsi. Terutama mengingatkan gubernur tentang janji kampanye dia mengenai pembebaskan biaya pendidikan 12 tahun, karena selama ini cuma Karawang saja yang mampu bebaskan DSP SMK dan SMU negeri (di tahun 2009 ini, red), tinggal nanti bagaimana wakil rakyat membebaskan iuran SPP sekolah tiap bulannya, karena pendidikan dan kesehatan sesungguhnya merupakan tanggungjawab negara," jelasnya. (spn)
 

SMPN 1 Cilebar Siap UN dan PSB

Monday, March 30, 2009

CILEBAR, RAKA - Belum ada petunjuk dan teknis mengenai PSB (Penerimaan Siswa Baru) dari pemerintah, apakah tahun ini harus menerima semua lulusan SD atau tidak. Jika pemerintah mewajibkan untuk menampung semua siswa yang mendaftar ke SMP, maka akan ada penggelembungan siswa tahun ini.
 
Demikian dikatakan Kepala SMPN 1 Cilebar, Neneng Lisnawati, S.Pd, kepada RAKA, Sabtu (28/3) di sela acara Maulid Nabi Muhammad SAW di sekolahnya. Dia menjelaskan, saat ini sekolahnya memiliki 16 rombel (rombongan belajar) kelas VII, VIII dan IX. Semuanya ditangani 21 tenaga pengajar, meski kenyataanya masih membutuhkan sekitar 11 tenaga pengajar lagi. "Saat ini baru ada pendataan-pendataan saja menjelang PSB, kami pun menunggu keputusan dari pemerintah. Namun, kita pun berupaya menjaga mutu dan kualitas siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN)," ujarnya.

Kata Neneng, idealnya tiap mata pelajaran membutuhkan satu tenaga pengajar. Kendati begitu, pihaknya tetap berusaha mengoptimalkan tenaga pengajar yang ada. Bahkan sekolahnya ini telah memiliki ruang komputer yang sudah akses internet, ini merupakan kebanggan bagi sekolahnya, terutama mengajarkan siswa pada dunia 'cyber' untuk menemukan pengetahuan dunia di internet.


Pada kesempatan pidato Maulid Nabi Muhammad SAW, Neneng menegaskan pada siswanya, untuk wajib berdoa dan bekerja, kalau hanya bekerja saja bagai orang buta dan lumpuh. Menurutnya, keduanya harus berirama, selain mendapat ketenangan batin, apa yang diusahakannya itu bisa diraih dengan baik. Selain itu, dia juga menginginkan akademis siswa bisa mendapat nilai rata-rata terbaik. Jadi, tidak hanya sekedar bisa lulus.

"Selain pelajaran, di ekskul juga terus ditingkatkan, diantaranya menabah nomor pada olah raga. Kita bukan hanya juara komisariat saja, tapi sudah targetkan juara kabupaten," ujarnya sambil menunjuk piala juara utama MKKS Cup Komisariat Rengasdengklok tahun 2009 ini yang berhasil diboyong SMPN 1 Cilebar.

Pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini, pagi pukul 8.30 WIB semua siswa menggelar Istigosah atau doa bersama, terutama siswa yang akan mengikuti UN bulan depan. Istigosah ini dipimpin guru agama, Ajas Saputra. Sedangkan ceramah pada acara maulid mengundang Iis Ilmiyati S.Ag, dari MTs Negeri Rengasdengklok yang bertausiyah memotivasi siswa untuk terus tumbuh dan berkembang. (spn)
 


Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan Gratis.

4 Gugus SD se-Rengasdengklok Berebut Posisi Olimpiade

RENGASDENGKLOK, RAKA - Olimpiade Olah Raga dan Seni tingkat kecamatan digelar di SDN Rengasdengklok Selatan II dan IV, Sabtu (28/3) siang. Empat gugus Sekolah Dasar (SD) berjibaku prestasi memperebutkan posisi untuk mewakili kecamatan ke tingkat kabupaten.


Ketua Kegiatan Siswa dan Guru Tingkat Kecamatan Rengasdengklok, Dedi Suryadi, menegaskan olimpiade itu untuk mencari bibit siswa berprestasi dalam bidang olah raga dan seni untuk mengikuti olimpiade tingkat Kabupaten Karawang. "Saya berharap diantara siswa SD di Kecamatan Rengasdengklok bisa lolos olimpiade hingga tingkat internasional," ucapnya seraya menambahkan mudah-mudahan kegiatan ini terus berkelanjutan setiap tahun.


Olimpiade Olah Raga dan Seni tingkat kabupaten, telah menunjuk Kecamatan Rengasdengklok sebagai tuan rumah. Untuk sementara ini, kata Dedi, persiapan tuan rumah sudah dikondisikan. Dia berharap pada pelaksanaan nanti, olimpiade tingkat kabupaten ini tidak mengecewakan tamu dari kecamatan lain se-Kabupaten Karawang. "Kami sudah siapkan sarana dan tempat, begitu juga kerjasama dengan kepsek dan PGRI juga dari UPTD TK, SD sendiri. Mudah-mudahan, selain tuan rumah, Kecamatan Rengasdengklok juga bisa jadi juara umum Olimpiade Olah Raga dan Seni tingkat kabupaten," ujarnya.


Pada olimpiade tersebut, dilombakan sebanyak 13 cabang olah raga dan seni. Untuk lomba pupuh putra diraih Rhaka Rohmat dari SDN Rengasdengklok Selatan II. Kemudian juara dua Muhklis SDN Rengasdengklok Selatan VII dan juara tiga Leri Muntara SDN Kalangsari IV. Lomba pupuh putri diraih Rika Fauziyah SDN Rengasdengklok Selatan II, juara kedua Yuni Rahma SDN Kalangsari I dan juara tiga Eva Fauziyah SDN Kalangsari I.


Sedangkan untuk lomba dongeng dimenangkan Hasan Alashari SDN Rengasdengklok Selatan VI. Juara puisi putra dimenangkan Andri Wijaya SDN Karyasari II dan juara purtinya Rika Kartika SDN Karyasari III. Lomba biantara atau pidato sunda putra dimenangkan Nana Rusnanta SDN Dukuhkarya III dan putrinya Ida Rizki Amelia SDN Rengasdengklok Selatan VI. Lomba solo putra diraih Febri Pradana SDN Rengasdengklok Utara II dan juara putrinya Evita Wahyudi SDN Rengasdengklok Selatan IV.


Pada cabang olah raga, juara sepak takraw diraih SDN Kertasari I. Kemudian trilomba atletik, lari, lompat dan lempar putra yaitu Dede Andre Setiawan dari SDN Karyasari I, dan purtinya Siti Masriah dari SDN Kartasari V. Sedangkan tenis meja putra Muhammad Rizki SDN Rengasdengklok Selatan II dan juara putrinya diraih Dini dari SDN Dewisari II. (spn)
 


Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang .

Bendungan Walahar Jebol

Saturday, March 28, 2009




KLARI, RAKA - Karawang geger. Bendungan Walahar yang menampung air limpasan Sungai Citarum dinyatakan jebol. Tidak ada korban jiwa memang namun sempat menciptakan kepanikan ditengah masyarakat. Bahkan sebagian dikabarkan sudah bersiap-siap akan mengungsi.


Berdasarkan pantuan yang dihimpun RAKA bagian bendungan yang mengalami kejebolan adalah pintu sebelah utara bendungan. Dinformasikan, kejadian ini terjadi pada Selasa (24/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Sejumlah warga mengungkapkan mereka sempat panik karena khawatir jebolnya bendungan akan mengakibatkan banjir di sejumlah desa seputaran bendungan.


Sa'i (53) salah seorang warga Walahar pada RAKA saat ditemui dilokasi kejadian mengakui itu. Dia malah menuturkan pada saat kejadian, sempat terdengar ada suara kencang seperti guntur sebanyak tiga kali. Awalnya dirinya tidak menyangka bahwa suara tersebut berasal dari pintu bendungan walahar.


Setelah terdengar suara itu, ada teriakan dari orang yang sedang memancing di depan pintu bendungan walahar. "Orang yang memancing langsung berteriak 'walahar jebol' sambil berlari menyelamatkan diri. Saya tidak tahu secara pasti kenapa bendungan itu bisa jebol, mungkin tekanan dari debit air yang tinggi atau apa saya gak ngerti," katanya.


Sa'i merasa bersyukur pada kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa walaupun ada beberapa orang yang sedang memancing di bawah jembatan tersebut, pemancing tersebut berhasil menyelamatkan diri. Namun dia menuturkan ada dua orang anak berusia 6 tahun dan 19 tahun yang sedang bermain disekitar walahar sempat hanyut terbawa arus tapi akhirnya dapat diselamatkan oleh kakaknya anak tersebut, selain itu satu sepeda motor milik warga yang hanyut terbawa arus. "Biasanya di bawah jembatan orang sering mencuci motor, pada saat kejadian pemilik motor tersebut tidak dapat menyelematkan motornya itu," terangnya.


Sementara itu, Slamet BE, Kepala Divisi II perum Jasa Tirta saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama jebolnya pintu air tersebut pihaknya akan melakukan terlebih dahulu penyebab utama kejadian ini. Namun untuk sementara pihaknya memprediksi kejadian tersebut terjadi karena kelemahan struktur pintu tersebut. "Pintu ini sudah lama belum dilakukan perbaikan, kemungkinan akibat sudah lamanya pintu tersebut material yang ada sudah kelelahan sehingga tidak dapat lagi menahan arus air yang ada. Kami juga belum bisa memastikan kerugian yang kami alami," jelasnya pada RAKA.


Jembatan tersebut, lanjutnya, memiliki lima pintu dan masing-masing pintu memiliki panjang 15 hingga 20 meter, dengan jebolnya pintu bendungan tersebut, diperkirakan pasokan air untuk pesawahan, perusahaan dan PAM akan mengalami kendala. Namum pihaknya memastikan bahwa pasokan air tersebut tidak akan sampai tidak terpasok, pasalnya saat ini pihaknya telah melakukan langkah antisipatif.


"Pintu tersebut tidak memiliki cadangan, namun kami akan menurunkan stop log, untuk mengatur air yang keluar, sehingga pasokan air untuk pertanian maupun perusahaan bisa tetap terpenuhi. Kami pastikan dari kejadian ini tidak ada daerah yang kebanjiran, "terangnya.


Kejadian ini, tuturnya baru terjadi saat ini, pintu bendungan ini sempat mengalami perbaikan. Namun sudah cukup lama sampai saat jebolnya tanggul ini belum diadakan perbaikan lagi, perbaikan yang sering dilakukan hanya bagian luar saja, untuk bagian dalam pihaknya jarang melakukan pemeriksaan. Pihaknya telah mengajukan perbaikan dan ajuan tersebut telah diakomodir oleh balai besar walahar sungai citarum (BBWSC). "Kalau bahan materialnya ada, kemungkinan perbaikan akan memakan waktu kurang lebih dua bulan, dikhawatirkan kami kesulitan materialnya karena materialnya merupakan bahan yang lama, "terangnya.(marsyahid/RAKA)

Bambang Pranowo: Harus Bisa ikuti Perubahan



"Jika ingin eksis maka harus bisa mengikuti perubahan global yang berlangsung, tidak menghindarnya, tapi terlibat menjadi pelaku perubahan. Dan, ini tidak hanya berlaku untuk sekolah kita, tapi bagi seluruh sekolah secara universal. Bagaimanapun, lembaga pendidikan harus menyiapkan kompetensi anak didiknya sesuai tingkat kebutuhan masyarakat," kata Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo, S.Pd, kepada RAKA, Jumat (27/3) siang di tempat kerjanya.


Bambang melanjutkan, ketika siswa belajar di sekolah ada manfaat yang bisa diperoleh untuk diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat, baik bekerja atau mengembangkan usahanya sendiri. Pendidikan ini, kedepannya akan menuju pada satu keadaan yang hanya membutuhkan orang yang kompetitif. Dulu, orang cenderung beranggapan tidak perlu pendidikan untuk bekerja, karena memang dulu cukup seimbang antara suplai dan deman (permintaan), tapi sekarang hanya orang kompetitif saja yang dibutuhkan. "Dengan persaingan kompetitif ini, maka harus disediakan orang-orang berpendidikan," jelasnya.


Bicara soal tekhnologi, Bambang menjelaskan, cara belajar kedepan akan menggunakan akses internet seluas luasnya, melalui akses internet itu maka sumber pelajaran jadi tak terbatas. Dan media informasi bisa didapatkan dimana saja dan kapan saja tanpa sebuah buku. Dengan begitu, hanya orang-orang yang mengikuti perkembangan jaman ini lah yang tidak akan mengalami keterpurukan. "Kita harus jadi yang pertama, jangan mengikuti apa yang telah dilakukan orang lain," jelasnya mengatakan perkembangan jaman ini harus diikuti dengan kreatif dan inovatif. (spn)

YGCI Tawarkan Nilai Spiritual




KUTAWALUYA, RAKA - Semua sekolah dibawah naungan Yayasan Gema Cendekiawan Indonesia (YGCI) harus bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Terutama dalam hal nilai spritual dan personal. Demikian Ketua Yayasan Gema Cendekiawan Indonesia, Drs. H. Hartono Kosasih, MM, kepada RAKA, Jumat (27/3), saat rapat Penerimaan Siswa Baru (PSB) di SMK Perbankan Indonesia di Kecamatan Kutawaluya.

Menurutnya, ada kebijakan dan otonomi bagi tujuh SMK di Jakarta dan Karawang untuk mengembangkan inovasi dan kreasi di lembaganya masing-masing. Dan ini menjadi kunci kebijakan dan kerjasama. Menurut dia, SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia di Karawang telah memenuhi target sesuai harapan yayasan. "Kita ingin visi dan target yang telah saya buat menjadi suatu haluan bagi lembaga agar kedepannya lembaga pendidikan ini menjadi baik. Yang jelas, yayasan berpandangan kedepan, apapun yang telah kita capai saat ini," ujarnya.


Dia menegaskan, setiap lembaga harus mampu meningkatkan kualitas guru, mereka harus tetap membenahi diri dan menjadi guru masa kini dan masa depan. Ini yang harus disadari oleh guru. Dia bersyukur selama ini pemerintah memberi perhatian lebih pada lembaga pendidikan, diantaranya membantu kualitas guru yang harus ditingkatkan. "Saya menginginkan guru yang memiliki kualitas masa sekarang dan masa yang akan datang," paparnya.

Bicara soal lulusan, dia menyadari jumlah siswa yang begitu banyak. Sementara semua siswa itu harus bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau masuk ke dunia industri dengan nilai yang baik. Tentunya, aku Hartono, ini menjadi pekerjaan semua pihak, diantaranya sekolah, orang tua, industri dan pemerintah, karena untuk menjadi lulusan sekolah yang produktif harus ada kesiapan bekerja atau berwira usaha. "Nah ini yang harus bersama-sama dipecahkan, agar lulusan jadi produktif. Dan memang kita dorong mereka supaya jadi tamatan yang produktif," jelasnya. (spn)

Darsono Sumedi: Iringi Belajar Dengan Doa Supaya UN Lulus

Friday, March 27, 2009

KUTAWALUYA, RAKA - Menjelang Ujian Nasional (UN), Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi menegaskan agar siswanya terus berdoa untuk membuat rilek selama membuka materi-materi pelajaran sekolah. Bahkan, dia menyarankan pada guru-gurunya supaya membawa siswa ke masjid untuk berdzikir jika mengalami jenuh belajar dalam ruang kelas.
 
"Saya anjurkan pada siswa, terlebih bagi kelas tiga yang akan ikut UN dan umunya bagi semua siswa agar belajar dengan diimbangi doa. Nanti, seminggu sebelum UN, kita akan melaksanakan doa bersama dan sholat malam. Dari 10 kelas, setiap malamnya akan dilaksanakan 1 kelas untuk sholat tengah malam dengan dibimbing guru. Minimal, kegiatan ini mampu mengurangi depresi," ujarnya kepada RAKA, kemarin di ruang kerjanya.
 
Dia juga mengatakan, kalau siswa sudah terbiasa belajar tentunya tidak ada masalah, beda dengan siswa pemalas yang harus mendapat pembinaan khusus. Menurutnya, kelas tiga yang akan mengikuti UN, tidak melulu harus dipadati materi pelajaran yang akan menyebabkan mereka stress. Untuk itu perlu mengadakan penyegaran rohani melalui sholat malam berjamaah. "Memang, saya selalu menyarankan pada guru untuk membawa siswanya ke masjid, terutama pada jam pelajaran menjelang Dzuhur, supaya siswa berdzikir dan mengaji. Ini merupakan penyegaran bagi siswa," tuturnya.
 
Baginya, meluluskan siswanya 100 persen merupakan hal yang harus dicapai. Dengan demikian, dia bersama staf guru berupaya mendidik siswanya dengan berbagai cara, diantaranya pendisiplinan siswa melalui 'recovery', kerohanian dan lainnya. Jadi, selama pihak sekolah membina siswa, aku Darsono, siswa pun harus membantu dirinya untuk disiplin dan mengikuti aturan dengan baik, karena pihak sekolah berusaha meluluskan siswanya dan bisa masuk perguruan tinggi atau masuk dunia industri. (spn)
 

Pemilu 2009 dan Prospek Wakil Rakyat Indonesia

Wednesday, March 25, 2009




RENGASDENGKLOK, RAKA - Setelah penyelenggaraan Pemilu 2004 lalu yang didukung Amerika dengan uang Rp 32 milyar melalui 28 institusi, Indonesia diberi medali oleh IAPC (Asosiasi Internasional Konsultan Politik). Indonesia juga menjadi tuan rumah Konferensi IAPC ke 40 di Bali tahun 2007.


Pengamat Politik, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Rabu (24/3) siang memaparkan, Cochairman Komite Konferensi IAPC, Robert Murdoch pernah berkata, pemilihan ini sebagai penghormatan bagi Indonesia sekaligus syiar demokrasi. Untuk pesta demokrasi 2008 - 2009 KPU menganggarkan Rp 47,9 trilyun. Berasal dari APBN Rp 22,3 trilyun dan dari APBD Rp 25,6 trilyun. Dibanding Pemilu 2004, Pemilu kali ini memang agak berbeda. Mahkamah Konstitusi menetapkan calon terpilih tidak lagi berdasarkan nomor urut tapi suaranya terbanyak. Konsekuensinya, menurut seorang pengamat dana kampanye akan naik 10 kali lipat. Dana kampanye tidak hanya dari Partai, tapi para caleg harus merogoh kantongnya sendiri untuk bersaing dengan sesama rekan separtai," katanya.


Lanjutnya, wajar jika seorang caleg ada yang mengatakan, seorang caleg DPR RI harus menyediakan dana minimal Rp 400 juta. Iklan politik menjadi primadona bagi para kontestan pemilu untuk menjaring preferensi publik. Riset seorang ahli menunjukan, dana iklan politik tahun 2008 mencapai Rp 2,208 trilyun, meningkat 66% dibanding tahun 2007 yang mencapai Rp 1,327 trilyun. Angka yang sesungguhnya pasti lebih besar, karena riset ini belum menghitung belanja iklan politik untuk media radio, internet serta media luar ruang.


Dana iklan politik juga masih akan menggelembung, kata Kholid, karena menjelang pemilu legislatif April 2009 dapat dipastikan iklan politik semakin gencar.Namun gegap gempita iklan politik selalu meninggalkan persoalan kompleks. "Tapi, bagaimana transparansi dan akuntabilitasnya. Publik tidak pernah tahu secara persis besaran dana iklan politik itu. Dari mana asalnya, siapa saja donaturnya, dibelanjakan untuk apa saja, serta bagaimana konsekuensinya terhadap kinerja pemerintahan yang baru nanti. Pengalaman pemilu 2004 menunjukan hal itu," ucapnya.


Paling tidak, kata guru SMAN 1 Batujaya ini, ada dua model datangnya dana bagi kampanye ini. Pertama yaitu caleg itu orang kaya, sehingga mampu membiayai dirinya sendiri. Kedua, caleg dibiayai oleh orang lain. Kedua-duanya berbahaya, karena orang kaya akan berusaha bagaimana mendapatkan uang yang telah diinvestasikan selama kampanye saat duduk di kursi dewan nanti. Sedangkan orang yang maju karena didukung para 'cukong' akan memberikan konsesi kebijakan atau berupa proyek kepada para pemodalnya tersebut.


Setiap pengusaha pasti memiliki hitung-hitungan, caleg yang didukungnya akan jadi atau tidak. Jika prediksinya jadi, maka didukung, imbalannya yaitu berupa Undang-Undang atau regulasi dan juga proyek-proyek yang bakal menguntungkan pengusaha konglomerat. "Kalau ditanya siapa yang diuntungkan dari proses demokrasi dengan biaya mahal ini, jawabannya sangat mudah, para pengusaha besar dan orang-orang yang mendukungnya," jelasnya.


Dalam proses berikutnya, para wakil rakyat itu akan berusaha memulihkan kembali kekayaan yang pernah dikeluarkannya sebagai investasi. Para cukong juga akan menagih janji. Di sinilah kemungkinan penyelewengan terbuka lebar. Semakin besar biaya kampanye yang dikeluarkan oleh caleg, semakin besar kemungkinan untuk korupsi terjadi, dan sebaliknya sangat sedikit keuntungan untuk rakyat. Karena boro-boro akan memikirkan rakyat, tetapi orang yang dipilih rakyat ini akan memikirkan bagaimana mengembalikan uang yang sudah ke luar. Maka tak mengherankan bila Transparansi Indonesia menempatkan DPR sebagai salah satu sarang korupsi. Menarik disimak data ICW ( Indonesia Corruption Watch) dari Januari hingga Desember 2004 mengenai kasus korupsi yang melibatkan anggota dewan menunjukan beberapa hal.


Pertama, dari sisi jumlah kasus, perbuatan korupsi yang melibatkan anggota DPR merupakan jumlah terbanyak, yakni 102 kasus dari total 239 kasus korupsi yang muncul di sebagian besar wilayah negeri ini. Data ini paralel dengan hasil survey Transparansi Internasional Indonesia pada tahun 2004 yang menempatkan partai politik sebagai lembaga yang dianggap paling korup. Dengan demikian, terdapat korelasi yang masuk akal antara kondisi partai politik yang buruk dan perilaku anggota Dewan yang korup.


Kedua, secara umum terdapat empat modus korupsi di DPR. Modus pertama adalah menggelembungkan batas alokasi penerimaan anggota Dewan atau yang lebih akrab disebut mark up. Modus kedua, menggandakan item penerimaan anggota Dewan melalui berbagai strategi. Strategi yang paling kerap muncul adalah memasukan item anggaran yang berbeda-beda untuk satu fungsi. Modus ketiga adalah mengada-adakan pos penerimaan anggaran yang sebenarnya tidak diatur dalam PP Nomor 110/2000. Kemudian modus keempat adalah korupsi dalam pelaksanaan program kegiatan Dewan. Dari aspek tindakan, korupsi jenis ini adalah korupsi yang paling telanjang dan nyata. "Ini sebagaimana telah dilakukan oleh anggota DPRD kota Padang yang telah memalsukan tiket pesawat perjalanan dinas atau SPJ fiktif Rp10,4 milyar," ungkapnya. (spn)

Pengeboran Minyak Bumi dan Gas


Rabu (25/3) siang, Pertamina mulai mengebor sawah untuk keperluan 'sesimik' gas dan minyak dalam bumi. Tampak pekerja sedang mengebor tanah dengan kedalaman 30 meter dan kemudian ditanam dinamit yang getarannya untuk mengetahui kandungan perut bumi. Lokasi di persawahan SMAN 1 Batujaya.(spn)
 

Besok, Olimpiade Olah Raga dan Seni Dengklok Digelar

RENGASDENGKLOK, RAKA - Sabtu (28/3) besok, empat gugus sekolah se-UPTD TK,SD Kecamatan Rengasdengklok akan bertanding di ajang Olimpiade Olah Raga dan Seni, lokasinya di Tugu Proklamasi. Olimpiade ini kecamatan ini untuk menyaring siswa berprestasi yang kemudian akan menjadi wakil kecamatan pada Olimpiade Olah Raga dan Seni Kabupaten Karawang 6-7 Mei 2009 mendatang.
 
Dijelaskan Kepala SDN Rengasdengklok Selatan XII, Muhtar Efendi kepada RAKA, kemarin, Olimpiade tingkat kecamatan ini hasil seleksi siswa berprestasi dari 42 SD negeri, 1 SD swasta dan 3 Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan pada awal tahun 2009 lalu di masing-masing gugus. Dan pada Sabtu besok, akan ditampilkan siswa berprestasi dari empat gugus tersebut untuk kembali mengukur sampai sejauh mana olah raga dan seni yang mereka dalami.
 
Pada cabang olah raga, yang akan dilombakan diantaranya voli mini, takraw, catur, bulu tangkis dan tenis meja. Sedangkan seninya yaitu lomba mengarang, melukis, pupuh, pidato dan solo. "Tiap gugus sudah mempersiapkan anak-anak yang aka mengikuti lomba. Terlabih dahulu, mereka yang akan mengikuti ajang bergengsi ini sudah mempersiapkan diri dengan bimbingan khusus, untuk meraih juara tingkat kecamatan, yang kemudian akan terus dibina hingga bisa kembali meraih juara tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan internasional," ujarnya.
 
Di tempat sama, Kepala UPTD TK,SD Kecamatan Rengasdengklok, Drs. H. Muhrodi Suruzi mengatakan, nantinya pemenang 1,2 dan 3 tingkat kecamatan akan dibina dan diantara mereka yang yang terbaik akan dikirim ke tingkat kabupaten. Jadi, belum tentu juara 1 bisa menjadi maju ke kabupaten jika juara 2 dan 3 lebih baik prestasinya selama jenjang pembinaan tersebut.
 
Diakuinya, hingga kini peningkatan olah raga dan seni tiap sekolah berkembang signifikan, tiap gugus sudah berupaya membina dan meningkatkan siswanya untuk bisa menyandang prestasi dari segala bidang, terutama olah raga dan seni. Memang, akunya, guru kesenian di sekolah masih terbilang langka. Selama ini, yang jadi guru kesenianan adalah guru kelas yang memiliki keahlian seni. "Ya, seperti guru borongan, guru kelas juga merangkap guru seni. Kalau tidak ada di sekolah tersebut, maka guru seni akan didatangkan dari sekolah lain atau dari masyarakat setempat," ungkapnya.
 
Kata Muhrodi, tuan rumah Olimpiade kabupaten pun dilaksanakan di Tugu Proklamasi Rengasdengklok, dia berharap dengan dijadikan tuan rumah, Rengasdengklok mampu menjadi juara umum tingkat kabupaten dan pelaksaannya bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Selama Olimpiade kabupaten, tugu sejarah ini pun akan menjadi pusat kunjungan semua kecamatan se-kabupaten. "Dengan dijadikannya tuan rumah, akan keuntungan bagi pedagang di Rengasdengklok, karena semua kecamatan akan 'tumplek' di Rengasdengklok, ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat Rengasdengklok," ujarnya. (spn)
 

SMP Nurul Ansor Unggul Dalam Bahasa


Dewan guru SMP Nurul Ansor, Kecamatan Jayakerta.

JAYAKERTA, RAKA - Beda dengan sekolah lain, SMP Nurul Ansor memiliki lab bahasa yang memungkinkan siswanya mahir berbahasa Inggris dan Arab. sekolah yang bernaung di bawah payung Yayasan Pendidikan Islam Nurul Ansor ini cenderung lebih mengarahkan siswanya pada nilai Islami.
 
Seperti dijelaskan Pembina OSIS SMP Nurul Ansor, Oji kepada RAKA, Rabu (25/3) siang, setelah memiliki lab bahasa dan komputer, kedepannya sekolah ini akan membangun lab MIPA. "Dengan lab bahasa ini, siswa akan mampu berkomunikasi bahasa internasional, terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, tapi untuk Bahasa Arab masih dalam rencana pengembangan kedepan. Kita tahu, di kancah internasional, kita kalah dalam berkomunikasi bahasa asing," ujarnya.
 
Sementara itu, menghadapi Ujian Nasional (UN), sebanyak 115 siswa SMP Nurul Ansor ini tengah melakukan 'try out' yang dilaksanakan sejak 23-27 Maret 2009 dan ini merupakan hari terakhir pelaksanaan try out tersebut. "Sistem pendidikan kita sama seperti sekolah lainnya, tapi ada nilai plusnya, yaitu kita lebih kental memiliki nilai pendidikan agama Islam dan pondok pesantren," tuturnya.
 
Dia menjelaskan, hampir 20 persen pelajar TK, MDA, SMP, SMK LPI Nurul Ansor yang juga sebagai siswa pondok pesantren Nurul Ansor, sebanyak 80 persen tidak mondok. Pada 'try out' sekarang, merupakan kedua kalinya setelah 'try out' pertama soal-soal dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Komisariat Rengasdengklok. "Bantuan BOS pemerintah selama ini telah membantu kami. Dan kami harap sekolah kami terus mendapat perhatian pemerintah," ujarnya. (spn)
 

Tono Bahtiar Berkampanye Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air Petani

Tuesday, March 24, 2009

TIRTAJAYA, RAKA - Senin (23/3) pagi, caleg kabupaten PDI Perjuangan, H. Tono Bahtiar bersama simpatisannya turun ke saluran air untuk membersihkan sampah tumbuhan air yang menyumbat saluran tersebut. Dia sengaja melakukan itu untuk kepentingan pengairan petani yang saat ini sedang masa tanam.
 
Sedikitnya 500 simpatisan turun menyusuri saluran air di Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya. Semuanya memegang parang dan galah untuk mengangkat sampah tumbuhan air. Sedangkan rumput ilalang yang tumbuh di pinggiran jalan dibabat dan dibakar. "Kita manfaatkan jadwal kampanye PDI Perjuangan ini dengan bekerja, tidak arak-arakan. Dan ini dilakukan oleh semua caleg-caleg kabupaten, provinsi dan pusat. Kampanye seperti ini ini untuk membantu kebutuhan masyarakat," katanya.
 
Bicara soal pertanian, Tono menegaskan, pertanian saat ini harus lebih maju. Dia pun meminta Pemda Karawang untuk menyediakan pupuk sawah secukupnya bagi masyarakat Tirtajaya, Pakisjaya dan Cibuaya termasuk kecamatan lainnya se-kabupaten. "Saya memang dianggap orang yang paling ribet oleh PT. Pupuk Kujang, karena saya selalu menekan supaya mereka sediakan pupuk bagi petani tanpa petani harus kocar-kacir mencarinya. Saya pun meminta pada Dinas Pertanian untuk terus meninjau persawahan dan merealisasikan aspirasi masyarakat mengenai kebutuhan pupuk," ucapnya.
 
Menurutnya, harus ada Perda (peraturan daerah) tentang pertanian yang mempersempit industri tumbuh di wilayah pertanian Karawang. Dengan begitu, pada kesempatan kampanye ini, dia fokus membersihkan saluran air untuk membantu para petani yang kadang kesulitan air akibat tersumbat sampah tumbuhan. "Memang seharunya, di Pakisjaya dan Cibuaya harus dibangun waduk air untuk menampung air hujan bagi kepentingan petani sawah. Ini memang mahal, tapi kebutuhan ini harus direalsasikan dari dana 'roll sharing' Pemda Karawang, Provinsi dan Pusat," ujarnya. (spn)
 

Program Pendidikan Pemda, Dirasa Guru Positif

JAYAKERTA, RAKA - Fasilitas pendidikan di Kabupaten Karawang sudah bagus dan mendapat perhatian lebih dari bupati. Diantaranya kualitas anak didik dan sarana gedung sekolah guna meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia). Demikian kata pengajar SDN Kertajaya III, Kecamatan Jayakerta, A. Hambali, S.Pd, disela acara maulid Nabi Muhammad SAW PGRI Jayakerta, Senin (23/3) siang.
 
Menurutnya, SDM anak didik bisa meningkat jika diawali dari sosok guru. Untuk itu, pada acara maulid yang dilaksanakan di halaman SDN Kertajaya III ini bisa kembali merefleksikan diri tentang jati diri guru di mata anak didik dan masyarakat. Kendati begitu, memang masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki tenaga pengajar lengkap, diantaranya guru olah raga dan Pendidikan Agama Islam. Tema pada maulid ini, aktualisasi iman sebagai penyejuk qolbu menuju moralitas pendidik yang bermartabat agar tercipta insan guru yang bijak dan profesional dengan penceramah, KH. Hasan Alawi dari Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta.
 
Di tempat sama, Ketua PGRI Jayakerta, Adi Susanto menjelaskan, perhatian Pemda Karawang terhadap pendidikan tiap tahunnya memang dirasa baik, ada kemajuan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia pun menyatakan, memang tenaga pengajar olah raga dan Pendidikan Agama Islam sangat kurang. "Tapi kalau menurut pemerintah sudah cukup, kekurangan ini disebabkan penempatannya yang tidak seimbang, ini pun disesuaikan dengan banyak dan sedikitnya siswa di sekolah," ujarnya.
 
Tercatat, guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) beserta honor se-Kecamatan Jayakerta sebanyak 137 orang, kepala sekolah sebanyak 26 orang, sedangkan guru agama hanya 15 orang dari 26 SDN di kecamatan ini. Sementara itu, Kepala UPTD TK, SD Jayakerta, Dedi Suhendi mengatakan, program bupati telah berjalan baik dan banyak gedung SD yang direhab, tapi yang dirasa kurang adalah mebeler, diantaranya banyak kursi kelas yang masih kurang banyak. (spn)
 

Kampanye PDI Perjuangan Karawang Serentak Bekerja Untuk Rakyat

KARAWANG, RAKA - Senin (23/3), PDI Perjuangan Kabupaten Karawang kampanye serentak di masing-masing daerah se-kabupaten. Sebanyak 16 caleg dari partai banteng moncong putih ini akan turun ke desa-desa melakukan bakti sosial didampingi caleg provinsi dan kabupaten termasuk para pengurus ranting partai masing-masing kecamatan.
 
Dijelaskan Badan Pemenangan Pemilu PDI-P, H. Tono Bahtiar didampingi Deden Darmasyah dan Slamet Djayusman kepada RAKA, Minggu (22/3) siang, jadwal kampanye hari ini dimanfaatkan untuk bekerja dan melakukan bakti sosial, semua caleg DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten akan berbaur dengan masyarakat membersihkan saluran air irigasi, mencat mushola, memberikan cendramata pada pengguna jalan, menyantuni pasien di rumah sakit dan lainnya.
 
 
Selain untuk menarik simpatik masyarakat, partai ini cenderung membuat kampenye yang bermanfaat dibanding memusatkan kampanye disatu tempat dan membuat keramaian masa. "Kami sengaja merubah pola kampanye yang biasa arak-arakan keliling desa dan kota sekarang kami isi dengan bekerja di daerah pemilihan masing-masing para caleg," tandasnya.
 
Selain bekerja, ada acara 'kongkow' mancing bareng di Warung Bambu, tempat Deni Ananda. Kampanye ini, lanjutnya, untuk mengubah imej kampanye hura-hura. Sedangkan Deden Darmansyah, hari ini pun mengadakan saresehan dengan keluarga miskin di Desa Cikampek Selatan. Sarasehan ini bertujuan untuk mengevaluasi program asuransi kesehatan keluarga miskin yang telah digulirkan Pemda Karawang.
 
 
Di daerah pemilihan III, para caleg PDI Perjuangan akan mendatangi pangkalan becak di Rengasdengklok dan bakti sosial di rumah Djaw Kie Siong, tempat singgah Soekarno, karena partai ini adalah bagian dari perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu dengan tokoh nasionalis Bung Karno yang sekarang secara turun-temurun dilanjutkan perjuangannya oleh Hj. Megawati Soekarno Putri. Di Kecamatan Rawamerta, para caleg akan berjarah ke makam pahlawan di Monumen Rawagede.
 
Lebih lanjut Tono Bahtiar mengatakan, dia dan simpatisannya sebanyk 1000 orang akan turun ke saluran sekunder berbasah-basahan untuk membersihkan sampah tumbuhan air yang menjadi penyebab arus air ke hilir terhambat, lokasinya antara Desa Pisangsambo hingga Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya. Dan di Kampung Cikunir, Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar akan dilaksanakan fogging untuk memberantas nyamuk dewasa, terutama nyamuk demam berdarah. "Pada kampanye kita ini, intinya ingin berbuat dan bekerja untuk rakyat," ujarnya.
 
Pada gebyar kampanye PDI Perjuangan 3 April 2009 mendatang di lapangan kantor Kecamatan Cikampek rencannya akan dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Hj. Megawatir Soekarno Putri. "Di daerah pemilihan II, Toto Suripto dan Chataman membagi sirtu untuk perbaikan jalan lingkungan dan majlis ta'lim setempat. Di daerah pemilihan VI fokus pada pelayanan di sentra nelayan," kata Tono. (spn)
 

PPK Jayakerta Bintek PPS

Monday, March 23, 2009

JAYAKERTA, RAKA - Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jayakerta, Drs. Iyan Sukatma Wijaya memberikan Bimbingan Teknik (Bintek) pada para Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) se-kecamatan, Sabtu (21/3) siang di aula kecamatan. Dia menegaskan, jangan sampai pemilu 2009 di Kecamatan Jayakerta gagal akibat kesalahan PPS, karena berapa dana yang harus dibayar pemerintah untuk memperbaiki satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) jika pemilu harus diulang lagi.
 
Harapan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini pada pelaksaan Pemilu nanti, kata Iyan, tidak ada kesalahan dalam pengsian administasi penyelenggaraan Pemilu, yang berpotensi memunculkan peselisihan, baik antar caleg maupun antar Parpol peserta Pemilu. Dia menegaskan, agar tidak terjadi perdebatan antara saksi dan petugas KPPS dalam pelaksanaan nanti. Tercatat, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-kecamatan sebanyak 104 lokasi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 43.633 orang.
 
Lebih lanjut Iyan menjelaskan, pada pelaksanaan Pemilu 9 April 2009 mendatang, sedikitnya 40 persen dari 43.633 penduduk bisa hadir di TPS. Dari jumlah tersebut, akunya, bisa memperjuangkan empat calon legislatif yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang. Dengan begitu, dia mengajak pada penyelenggara Pemilu agar melakukan kegiatan ini dengan penuh tanggungjawab. "Mudah-mudahan pelaksanaan disini aman dan lancar. Makanya kalau ingin berhasil kita harus membuat peserta pemilu hadir di TPS," ujarnya.
 
Sementara, PPK Jayakerta secepatnya akan melaksanakan simulasi pemungutan suara. Mengingat, jika simulasi dilaksanakan sebelum bintek maka PPS tidak akan memahami sepenuhnya tata cara Pemilu tahun ini. Sedangkan bintek di aula Kecamatan Jayakerta ini dilakukan pagi hingga sore dengan membahas materi-materi Pemilu Legislatif hingga Pemilu Presiden.(spn)
 

Foto Lepas, SKJ

Sunday, March 22, 2009

13 SDN se-Gugus I Kecamatan Jayakerta bersaing di ajang lomba Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2008 di SDN Makmurjaya II, Kamis (19/3) siang. Pemenanganya akan dilombakan kembali di tingkat kecamatan.(spn)
 

SMPN 1 Jayakerta Kemalingan 7 CPU Komputer


JAYAKERTA, RAKA - Sebanyak 7 unit CPU (Central Procesing Unit) Komputer SMPN 1 Jayakerta raib digondol maling, Kamis (19/3). Kawanan pencuri yang diduga lebih satu orang ini berhasil mengeluarkan 7 dari 16 CPU komputer yang ada di ruang lab komputer melalui satu jendela yang dicongkel.
 
Diduga, kawanan maling ini beraksi malam hari saat suasana lingkungan sekolah hening, apalagi di sekolah ini tidak ada penjaganya. Salah satu pencuri itu masuk ke dalam ruang lab melalui jendela yang dipasang tralis besi horizontal. Setelah masuk kedalam ruang lab, pencuri ini langsung mencopot kabel-kabel listrik dan mengangkut CPU ke luar ruang, sedangkan kawannya sudah siaga menerima CPU dari dalam lab.
 
Dilihat, tralis besi horizontal yang membentang pada jendela itu lebarnya seukuran CPU. Jadi, sangat mudah bagi pencuri untuk mengeluarkan CPU tersebut keluar ruangan. Sedangkan mereka tidak bisa mengeluarkan monitor komputer, karena ukuran tralis terlalu kecil. Kerugian akibat pencurian ini, satu CPU saja ditaksir Rp 1 juta.
 
Dijelaskan Kepala SMPN 1 Jayakerta, harga 1 komputer Rp 4 juta dan yang dimiliki sekolah adalah komputer seken Rp 1,7 juta/satu unit. Pembelian komputer seken itu mengingat dana anggran sekolah yang minim. Diakuinya, meski komputer seken, tapi bisa digunakan siswa untuk belajar komputer hingga mahir. "Bank saja yang memiliki empat satpam bisa dilumpuhkan, apalagi sekolah yang hanya dijaga seorang penjaga di malam hari," ujarnya.
 
Kehilangan 7 unit CPU baru diketahui pukul 9.30 WIB, ketika kelas 3 akan belajar praktek komputer. Setelah pintu ruang lab dibuka, salah satu guru kaget, karena beberapa komputer yang berjejer di ruang itu tanpa CPU, awalnya dia mengira CPU sedang diservis. Kehilangan ini sempat membuat geger para guru dan siswa. Namun, hingga kemarin siang, pihak sekolah belum melaporkan hal itu pada kepolisian. (spn)
 

Dengklok Selatan Sebarkan Paket Beras dari Yayasan Amalillah

RENGASDENGKLOK, RAKA - Kamis (19/3) siang, aparat Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok baru menyebarkan 7 ribu paket beras berisi 5 kg dari Yayasan Amalillah untuk masyarakat. Namun, masih tersisa 1.200 paket beras lagi yang rencananya akan diturunkan besok lusa, mengingat persediaan beras dari yayasan tersebut yang terbatas.
 
Di sela pembagian beras ke tiap dusun di desa ini, Humas Yayasan Amalillah Karawang, Anwar mengatakan, pembagian beras ini dilakukan yayasannya hampir di ke seluruh Indonesia. Dan pada Juni 2009 mendatang, yayasan ini akan sebarkan bantuan serupa ke masyarakat Kabupaten Karawang untuk 2.500.000 kepala keluarga. Beras yang dipaket dari pasar beras Johar Karawang ini merupakan upaya yayasan untuk membantu masyarakat, terutama yang tidak mampu.
 
Hal senada dijelaskan, Ketua Majlis Ta'lim Yayasan Amalilah Keliling, Budi Herman, bantuan beras ini sengaja diturunkan sesuai kebutuhan masyarakat terhadap makanan pokok. Dan setelah pembagian 7 ribu paket beras di Desa Rengasdengklok Selatan selesai, pihaknya akan melanjutkan pembagian paket serupa di Desa Rengasdengklok Utara sebanyak 7 ribu paket juga. "Saat ini baru beras yang sangat dibutuhkan masyarakat, kita belum memberikan bantuan lainnya," ucapnya.
 
Diketahui, Yayasan Amallilah Karawang menurunkan bantuan beras sebanyak 7 ribu paket untuk sembilan dusun di Desa Rengasdengklok Selatan pada Minggu (8/3) lalu sebanyak 4 ribu paket. Dan sisanya 3 ribu paket baru diturunkan kemarin, itu pun masih kurang 1.200 paket lagi. Sebelumnya, sebanyak 4 ribu paket plastik yang bertuliskan Guswara Musika Enterteinmen itu masih disimpan di aula desa, satu kantong beras pun dijaga, mengingat jumlah paket yang akan dibagikan sudah sesuai dengan jumlah penerimanya.
 
Kemarin, paket beras yang telah disalurkan sebanyak 5800 paket dari 7 ribu paket, sisanya 1200 paket akan disalurkan paling lambat besok lusa, langsung ke Dusun Warudoyong Selatan. Di dusun itu tercatat penerima paket beras sebanyak 1.647 kepala keluarga dan paket yang dibagikan baru 421 paket, sisanya menyusul. Sebelum bantuan turun, pihak yayasan telah mendata jumlah warga yang akan menerima paket tersebut. Kemudian paket beras itu dikumpulkan di aula desa, untuk kemudian disebar pada tiap-tiap dusun sesuai jumlah yang didata yayasan. (spn)
 

PPK Tirtajaya Gelar Simulasi Pemilu 2009

TIRTAJAYA, RAKA - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tirtajaya gelar simulasi mencentang kertas suara pemilihan umum (Pemilu) 9 April 2009 mendatang, Jumat (20/3) siang di halaman kantor kecamatan setempat. Simulasi ini guna melihat sejauh mana kesiapan masyarakat mengikuti pesta demokrasi rakyat ini.
 
Ketua PPK Tirtajaya Aan Daryanto didampingi anggotanya Ujang Saepuloh menjelaskan, PPK ingin mengetahui sejauh mana kesiapan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dimasing-masing desa di Kecamatan Tirtajaya. Setelah dipraktekan, ternyata 80 % KPPS bisa melakukan pemungutan hingga penghitungan suara dengan baik, termasuk menangani masalah ketika pemungutan suara berlangsung, semisal menangani manula dan tuna netra.
 
Simulasi ini dilaksanakan dua termen, pagi dan siang, mengingat waktu terselang Sholat Jumat. Termen pagi yaitu bagi KPPS Desa Bolang, Kutamakmur, Srikamulyan, Srijaya dan Sumur Laban. Kemudian usai Sholat Jumat termen kedua dilanjutkan KPPS Desa Tambaksari, Tambaksumur, Sabajaya, Medang Karya, Gempol Karya dan Desa Sambo. Pada simulasi ini, Ketua PPK sengaja menguji pemilih pemula, orang dewasa dan manula. Diketahui, pemilih pemula bisa melakukan pencontrengan dan melipat surat suara selama 3 menit di balik kotak suara. Sedangkan orang dewasa 4 menit dan manula membutuhkan waktu hingga 15 menit.
 
Kata Aan, dari 11 desa se-Kecamatan Tirtajaya tercatata 126 TPS (Tempat Pemungutan Suara). Diakuinya, memang masih banyak masyarakat yang belum memahami tata cara pencontrengan Pemilu tahun ini. Dengan begitu, langkah PPK untuk mensosialisasikan hal itu melalui perangkat desa pada rapat minggon desa. Disitu PPK melakukan demo cara Pemilu 2009. Selain pada rapat minggon, PPK meminta desa untuk menjadwal sosialiasasi serupa di tingkat dusun. Kemudian, dari tingkat dusun dilanjutkan hingga tingkat RT supaya semua masyarakat tersentuh sosialisasi tersebut.
 
Menurut Aan, kemungkinan mayoritas kesalahan terjadi pada proses mencentang kertas suara, karena banyak masyarakat belum memahami secara benar tata cara pemilihan dengan model ini karena masih terbiasa dengan model pencoblosan. Pada pemilihan gubernur Jawa Barat tahun lalu, tingkat kehadiran masyarakat sebanyak 72%. Pada Pemilu 9 April besok, dia berharap kehadiran masyarakat meningkat hingga 80% lebih. Dengan demikian, dia berupaya menekankan elemen di Kecamatan Tirtajaya agar membantu PPK untuk terus mensosialisasikan pada masyarakat agar menyalurkan suaranya pada Pemilu mendatang dan berusaha melakukan sosialisasi cara pencontrengan untuk menekan angka tidak sah.
 
Di tempat sama, Camat Tirtajaya, Drs. H. Wawan Setiawan mengatakan, simulasi ini sebagai antispasi dan upaya maksimal untuk meminimalisir tingkat kesulitan saat pemungutan suara berlangsung. Jika dilihat dari peraturan baru, memungkinkan terjadi surat suara tidak sah, karena saat tahun ini bukan dicoblos, tapi dicentang atau dicontreng. Camat berharap, mudah-mudahan hasil pemungutan suara mendatang sesuai dengan yang diharapkan.
 
"Pada waktu bersamaan, disimulasi ini akan ditemukan masukan dan hal-hal baru yang mungkin terjadi pada saat pemungutan suara mendatang. Dan ini bisa sama-sama diselesaikan persoalannya. Pada masyarakat, saya menghimbau untuk hadir pada waktu pencontrengan untuk memilih putra Tirtajaya terbaik," ucapnya.
 
Pada simulasi ini, surat suara yang digunakan adalah selembar HVS, tapi kolom namanya disesuaikan dengan kolom asli sesuai surat suara berukuran besar. Sedangkan surat suara besar hanya diberikan untuk tiga orang, yaitu hanya untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan saat pemungutan suara berlangsung bagi pemula, orang dewasa dan manula. Di simulasi ini, para pelaku pencontrengan adalah PPK, KPPS, masyarakat dan para hansip desa. Mereka gelar simulasi layaknya suasana pemungutan suara sebenarnya. (spn)
 

Berharap Rengasdengklok Bisa Berkembang


"Pembangunan yang dilaksanakan bupati saat ini manfaatnya sudah bisa dirasakan masyarakat, tapi waktu 5 tahun pembangunanan tidaklah cukup. Siapapun pimpinannya nanti, pembangunan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur harus dilanjutkan, ditambah program pembangunan baru lainnya, supaya Kabupaten Karawang tumbuh dan berkembang," kata anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Kabupaten Karawang, H. Deni Nuryadi SH, kepada RAKA, Jumat (20/3) siang.
 
Masih program pembangunan yang harus dituntaskan pemerintah kabupaten, provinsi dan dinas terkait, yang paling penting saat ini adalah membantu kesulitan para petani, produksi mereka kian makin merosot. Diantara penyebab anjloknya produksi dan penghasilan mereka karena unsur hara tanah akibat pupuk kimia berlebih, juga infrastruktur saluran air yang kurang memadai. Dia berharap, semua petani menggunakan pupuk organik supaya tanah persawahan tidak jenuh akibat keseringan ditabur pupuk kimia.
 
Bicara soal tata ruang Rengasdengklok, Ketua Komite SMKN 1 Rengasdengklok ini menegaskan, masih perlu penataan pasar dan infrastrukturnya, artinya menata ruang Kota Rengasdengklok supaya lebih baik. Menurutnya, Kota Rengasdengklok jangan keterusan semerawut seperti sekarang, harus ada penataan, diantaranya tentang relokasi pasar. Pembangunan relokasi pasar Dengklok ini harus mendapat kesepakatan bersama, antara pemerintah dan pelaku usaha. "Saya adalah bagian dari rakyat. Yang harus kita pikirkan bersama adalah bagaimana membangun Dengklok kedepan," ujarnya.
 
Dan ekonomi kerakyatan harus berjalan, terutama untuk memakmurkan para pedagang di Pasar Rengasdengklok. Diakuinya, memang harusnya pasar Dengklok punya lembaga keuangan, jangan sampai rentenir menguasai pedagang. "Jika ekonomi kerakyatan ini bisa berjalana baik, semua elemen termasuk pengangguran bisa usaha, apalagi mencari lepangan pekerjaan saat ini sulit. Saat ini ekonomi kerakyatan memang sudah berjalan, tapi diharap bisa lebih berkembang lagi melalui bank pasar. Maksudnya, di pasar ini harus ada lembaga keuangan yang dikelola oleh pemerintah daerah, supaya pedagang tidak terjerat rentenir," jelasnya. (spn)
 

Antar Guru dan Siswa SD di Jayakerta Dilombakan

JAYAKERTA, RAKA - Lomba guru dan siswa berprestasi tingkat Kecamatan Jayakerta digelar Rabu (18/3) di SDN Medang Asem VI. Sejumlah guru dan siswa perwakilan masing-masing gugus diuji bakatnya. Pelaksanaan lomba ini dua hari sampai Kamis (19/3).
 
Di sela kegiatan, Kepala UPTD TK-SD, Dedi Suhendi menjelaskan, tujuan pengelengaraan ini untuk meningkatkan bakat dan minat guru lebih berprestasi, kemudian untuk mengukur kemampuan guru dalam melaksanakan tugas. Selain itu, menumbuhkan minat guru untuk berkarya, berprestasi dan profesional. Dan untuk mengukur keberhasilan guru dalam mencapai hasil kualitas siswa. "Guru ini diharapkan memiliki kreatifitas dan metode menddika anak, supaya siswa berkualitas. Ini merupakan upaya peningkatan kualitas siswa dan guru," ujarnya.
 
Pada lomba ini, guru dan siswa mengerjakan soal yang dibuat Korwas (Koordinator Pengawas) se-wilayah Rengasdengklok. Selain mengerjakan tes tulis, juga menampilkan bakat kreativitas sesuai keahlian masing-masing. Ketua Panitia Penyelenggara Lomba Guru dan Murid Berprestasi, Dra. Hj. Mintarsih berharap, ada guru dan siswa yang bisa meraih lomba serupa di tingkat kabupaten. "Ini persiapan untuk mengikuti lomba tingkat kabupaten, saya harap hasilnya baik," ujarnya.
 
Hingga siang kemarin, diketahui hasil lomba siswa berprestasi diantaranya Amalia Ratna Mustika Dewi dari SDN Kampungsawah V unggul sebagai juara pertama. Juara kedua Indra A. Rizki dari SDN Kemiri dan juara tiga yaitu Umaroh dari SDN Medang Asem I. Sedangkan juara harapan pertama Siti Faridah dari SDN Makmurjaya III. Juara harapan dua yaitu Usrotus Saadah dari SDN Kampung Sawah I, juara harapan III yaitu Sinta dari SDN Ciptamarga I. (spn)
 

30 Koordinator LPDKM Karawang Dilantik

Saturday, March 21, 2009

RENGASDENGKLOK, RAKA - Sebanyak 30 Koordinator LPDKM (Lembaga Pemberdayaan Dewan Keluarga Masjid) Kabupaten Karawang dilantik, Rabu (18/3) siang di Plaza Mahkota, Rengasdengklok. Pada kegiatan ini, hadir para tokoh daerah dan partai Kabupaten Karawang.
 
Koordinator LPDKM yang dilantik diantaranya, Kecamatan Karawang Barat Drs. A. Fauzi Barizi. Kemudian Koordinator Kecamatan Karawang Timur H. Cecep Syarif Husen, Kecamatan Teluk Jambe Barat Drs. Solehudin, Kecamatan Telukjambe Timur Ust. Ujang Yusuf Hadi S.Ag, Kecamatan Ciampel Drs. H. Asep Dadang K, Kecamatan Pangkalan Ust. Dudung Al Misbah, Kecamatan Tegalwaru KH. Sehabudin, Kecamatan Klari Ust. Mujahidin Akbar, Kecamatan Cikampek A. Hilman Nawawi S.Ag.
 
Kemudian Koordinator LPDKM Kecamatan Majalaya Ust. Yahya, Kecamatan Telagasari Ust. Sofyan Sauri, Kecamatan Lemah Abang H. Sulhan Sulfian S,Pd.I, Kecamatan Tirtamulya Ust. Abdul Aziz, Kecamatan Jatisari H. Eji Fauzi, Kecamatan Bayusari Ust. Sofyan Hadi, Kecamatan Kota Baru Ust. Tirtamulya, Kecamatan Cilamaya Wetan Ust. Santa, Kecamatan Cilamaya Kulon KH. Samsuri Al Hafidz, Kecamatan Pakisjaya H. Usman S.Pd.I, dan Kecamatan Batujaya Ust. Asep Yaqub Baihaki S,Ag.
 
Selain itu, Koordinator Kecamatan Tempuran H. Enjang Damiri, Kecamatan Cilebar H. Z. Komar Munawar, Kecamatan Pedes H. Enjun Jaenudin, Kecamatan Cibuaya H. Ahmad Zuhdi Faridi, Kecamatan Jayakerta Ust. Encep Suryadi S.Th.I, Kecamatan Kutawaluya Ust. Maman Darman Huri, Kecamatan Rengasdengklok H. Mahfudin S.Ag, Kecamatan Tirtajaya Ust. Abdul Wahid, Kecamatan Rawamerta Ust. Dedi Muhtadi S.Ag, dan Kecamatan Purwasari Ust. Wawan Ridwan.
(spn)
 

Ekonomi Kerakyatan Harus Bangkit

Wednesday, March 18, 2009

"Saya sudah sering mengingatkan, sejak tahun 1983 lalu bangsa kita ini jangan tergantung pada bantuan dan modal asing. Bantuan itu memang perlu, tapi jangan tergantung, membutuhkan bukan berarti tergantung, kita harus cinta karya bangsa sendiri," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita pada kesempatan bicara saat pelantikan LPDKM Karawang, Rabu (18/3) siang di Rengasdengklok.
 
Dulu, akunya, banyak industri kecil yang dilindungi, sekarang industri itu sudah besar dan eksport produknya ke luar negeri. Dia mencontohkan produksi buah-buahan. Diakuinya yang penting sekarang adalah buah itu harus berkualitas, sudah bertahun-tahun berkembang salak pondoh, jeruk pontianak, bahkan pihaknya melarang buahan import.
 
Menurutnya, bangsa ini akan menghadapi krisis ekonomi besar, bahkan lebih besar dari krisis ekonomi tahun 1998 lalu, tapi memang belum dirasakan. Dia menjelaskan, krisis global saat ini diawali dari Negara Amerika, krisis itu terjadi karena mereka memperbolehkan spekulasi, maka terjadilah lonjakan harga, akhirnya beberapa perusahaan bangkrut. Ambruknya ekonomi Amerika ini menjalar ke ekonomi Eropa dan Jepang. Saat ekpor Amerika berhenti, maka negara lain pun ikut terhenti.
 
"Konsep yang saya kembangkan yaitu ekonomi rakyat, saat itu saya bersama kawan-kawannya telah mengembangkan ekonomi sejak lama, meski memang mengalami bangkrut tahun 1998 lalu. Kami sudah susun buku tentang ekonomi kerakyatan yang sekarang dijadikan pedoman di sekolah perguruan tinggi. Yang penting adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi itu dihasilkan dan bagaimana pertumbuhan itu dinikmati masyarakat. Jika hanya dinikmati kelompok tentunya itu tidak akan berkesinambungan," jelasnya.
 
Dia menceritakan, perbandingan krisis ekonomi tahun 1998 dengan saat ini. Pada tahun 1998 krisinya kecil, yang kena hanya negara Asia, tetapi ekonomi dunia tidak krisis, makanya kita dibantu ekonomi dunia, mereka memberi bantuan dengan harga komoditi yang naik. Pada krisis ekonomi tahun 1998 itu Indonesia kesulitan pangan, makanya beras diambil dari Taiwan. Tapi sekarang tidak ada ekonomi dunia yang bisa menolong, karena saat ini semuanya jatuh.
 
"Kalau kita ambil pelajaran krisis tahun 1998, ada dua sektor utama, pertama adalah ekonomi pedesaan, ketika bank ambruk maka kita berhutang, yang menyelamatkan kita adalah ekonomi pedesaan. Jadi pada waktu pekerjaan di kota berkurang, pekerjaan ekonomi desa bertambah, semisal pekerjaan sawah cukup 2 orang jadi bertambah 3 orang. Kedua adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM)," ujarnya.
 
Untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, maka yang harus diperkuat adalah UKM (Usaha Kecil dan Menengah), dari UKM maka akan tumbuh usaha besar. Selain itu, harus membangun kemandirian, yaitu menjadikan pasar kita jadi pasar yang berkualitas dalam negeri, bukan meminta barang import. "Jangan sampai ada batik buatan Cina, ini kan gak lucu," ujarnya. (spn)
 

Abrasi dan Pertanian Harus Diprioritaskan

 
"Kita tetap fokus pada pertanian, terutama mengatasi saluran irigasi yang banyak masalah, karena jika tidak segera diatasi ini akan jadi ancaman serius bagi Kabupaten Karawang. Ada dua hal mengenai saluran air yang jadi sarana pertanian, diantaranya kontruksi saluran air yang rusak akibat lama dibiarkan dan pemerataan pembagian air. Kita tahu, daerah yang jadi korban kekurangan air adalah Kecamatan Pakisjaya," kata anggota DPRD Fraksi PKS Kabupaten Karawang, Dedi Sudrajat, SP,MM, Selasa (17/3) sore.
 
Selain pertanian, lanjutnya, permasalah abrasi pun jadi agenda fraksi partainya.
Diakuinya, permasalahan di wilayah utara Karawang memang sanga besar dan harus disikapi secara serius oleh pemerintah. "Perbaikan abrasi di wilauah utara Karawang harus jadi prioritas pembangunan. Anggaran perbaikan itu telah kita perjuangkan di detik-detik 'injury time' pembahasan anggaran kemarin," ujarnya.
 
Sebagai anggota komisi B, lanjutnya, dia mendorong agar pemerintah memusatkan perhatian penanganan abrasi di utara Karawang jadi prioritas perhatian kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, yaitu eksekutif dan legislatif. "Kita fokuskan diaspirasi murni 2009 apa yang diminta masyarakat pantai utara, diantaranya Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, kemudian Desa Pusakajaya Utara dan Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar untuk pengerukan saluran air pembuang yang tertutup abrasi. Ketika masyarakat disana meminta, kebetulannya momentumnya pas reses dan akhirnya diprioritaskan," ungkapnya. (spn)
 

PPK Dengklok Belum Dapat Bilik Suara

Tuesday, March 17, 2009

RENGASDENGKLOK, RAKA - Data hak pilih dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rengasdengklok, jumlah hak pilih se-Kecamatan Rengasdengklok sebanyak 71.074 orang, terdiri dari perempuan sebanyak 35.154 orang dan laki-laki 35.920 orang, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 169 titik yang tersebar di sembilan desa.
 
Pengelola Data Pemilih PPK Rengasdengklok, Iwan Purwanto mengatakan kepada RAKA, Selasa (17/3), sejauh ini persiapannya data pemilih sementara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres). Kita menunggu masuk dari PPS dan pengajuan dari masyarakat untuk data pemilihan Pilpres. Sedangkan rekapitulasinya sudah ditetapkan sejak Februari 2009 lalu," ucapnya.
 
Logistik surat suara, akunya, banyak yang rusak, tapi sudah dilaporkan dan dikirim ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Kabupaten Karawang, diantaranya surat DPR sejumlah 2.400 lembar, DPD 124 lembar, DPRD Provinsi 188 lembar dan surat suara DPRD Kabupaten 43 lembar. Katageori rusak ada yang sobek, warna tidak jelas juga akibat bercak tinta yang nempel saat dilipat, ada juga yang cetakannya tidak sempurna. "Kita agak terhambat saat menghadapi jadwal tahapan pemilu, tapi kita siap melaksanakan pemilu," ujarnya.
 
Di tempat sama, Teknis Penyelenengara PPK Rengasdengklok, Juanda mengatakan, hingga kemarin siang, bilik suara bilik suara belum dikirim dari KPUD. Dan belum dijanjikan turunnya bilik suara. Bahkan PPK mengkhawatirkan bilik suara itu tidak turun. Sementara, tentang pencontrengan masih banyak masyarakat yang belum paham. "Saya akan buatkan stiker tata cara pencontrengan, nanti kita akan sebarkan dan ditempel di setiap dusun. Ini sosialisasi awal saya supaya masyarakat paham," ujar Juanda. (spn)
 

LPI Al Hurriyyah Kutawaluya Gebyarkan Harlah dan Maulid Nabi

KUTAWALUYA, RAKA - Minggu (15/3) Lembaga Pendidikan Islam Al Hurriyyah Kecamatan Kutawaluya gebyarkan hari lahirnya (harlah) ke-41 bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada gebyar ini hadir penceramah dari Bandung, KH. Raden Muhammad Hariri Abdul Aziz.
 
Di sela kegiatan, Kepala MTs Al Hurriyyah, Wawan Setiawan S.Pd menjelaskan, pihaknya sengaja membuat gebyar hari lahir lembaga pendidikan ini yang waktunya bersamaan dengan Maulid Nabi, karena acara tersebut tidak hanya seremonial semata, tapi merupakan hari memotivasi mental kepada masyarakat setempat, khususnya guru dan siswa Al Hurriyyah.
 
Disebutkannya, lembaga pendidikan ini memiliki Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terutama Untuk MTs, kata Wawan, tahun lalu perolehan siswa menurun. Dengan begitu, dia berharap pada tahun ini jumlah siswanya bertambah. "Makanya selain proses kegiatan belajar mengajar juga memunculkan harlah, biasanya kita gelar harlah cuma seremonial, kini kita panggil mubalig," ujarnya.
 
Hari lahir ke-41 lembaga pendidikan Islam ini tanggal 15 Februari 2008, tapi tidak bisa dilaksanakan gebyarnya, kecuali hanya melaksanakan upacara saja, mengingat pada bulan tersebut hujan deras terus mengguyur hampir setiap hari, terlebih di beberapa kecamatan mengalami musibah banjir. Akhirnya, harlah diundur hingga dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
 
Diharapkannya, Pemda Karawang tidak diskriminatif sekolah negeri dan swasta, karena sesuai undang-undang saat ini tidak ada dikotomi negeri dan swasta. "Dalam mencerdaskan kecerdasan bangsa, kalau sekolah A dapat bantuan, maka sekolah lain pun harus dapat. Dengan begitu, pilihan sekolah diberikan pada orang tua untuk menentukan sekolah bagi putra-putrinya," ujarnya.
 
Kepala SMK Al Hurriyyah, Drs. Ita Sugiyono mengatakan hal senada. Dia mengharapkan, dengan kegiatan ini ada perubahan dan penyegaran rohani bagi siswa dan guru. Kedepannya, aku Ita, kegiatan belajar mengajar guru dan siswa akan sinkron. Bicara soal Ujian Nasioanl (UN) mendatang, pihaknya berupaya membantuk siswa berprestasi. "Yang kita lakukan saat ini adalah kerja keras, karena sebelumnya ada ujian ulangan, tapi kini kalau tidak lulus, maka siswa harus ikut UN lagi tahun depan. Dengan adanya harlah, guru dan siswa merasa memiliki terhadap sekolah ini," katanya. (spn)
 

Perbaikan Tanggul Tangkil Harusnya 500 Meter Permanen

BATUJAYA, RAKA - 'Desain maker' perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya adalah bupati, karena usulan yang resmi diterima badan terkait perbaikan tanggul ini hanya tanda tangan bupati. Jadi, alangkah baiknya jika di titik rawan jebol ini dibuatkan tanggul permanen 500 meter, jangan cuma 50 meter.
 
Demikian kata Anggota DPRD Fraksi PPP Karawang, Muhtar Somantri, kepada RAKA, Senin (16/3) saat dia meninjau langsung lokasi titik perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol pada 15 Januari 2009 lalu. "Kemampuan kita hanya bisa menyampaikan usulan, tetap saja 'desain maker' adalah bupati, dan usulan yang resmi diterima badan terkait yang mengurus perbaikan tanggul ini adalah Pemda Karawang, yaitu bupati," ujarnya.
 
Dia menjelaskan, perbaikan titik jebol hanya di Dusun Tangkil ini hanya 50 meter, sesuai panjang jebol saat banjir kemarin. Namun begitu, perbaikan semenisasi (batuan yang dipelster semen, red) tidak akan cukup jika hanya dipermanenkan 50 meter, idealnya perbaikan permanen sekitar 500 meter. Kata Muhtar, di lokasi sama, ada dua titik tanggul yang pernah jebol, yaitu tanggul yang jebol tahun 2007 dan tahun 2009 sekarang. "Sayangnya, titik jebol tahun 2007 lalu itu tidak dipasang batu pada rencana kegiatan (perbaikan, red) sekarang. Saya minta supaya bupati mengajukan surat lagi, saya yakin jika bupati ajukan akan direalisasikan, karena meski 1000 tanda tangan masyarakat Batujaya, tetap saja hanya tanda tangan bupati yang diterima oleh badan yang berwenang memperbaiki tanggul Citarum," jelasnya.
 
Kendati demikian, kemajuan yang tampak sekarang sudah membuat masyarakat nyaman, peninggian tanggul Citarum yang sedang dalam pengerjaan kini tinggal beberapa meter lagi, sekaligus memadatkan tanggul yang jebol. "Yang jelas warga Tangkil minta penambahan kegiatan pemasangan batu di titik jebol tahun 2007, karena titik itu tidak termasuk kategori perbaikan semenisasi sekarang," ucapnya dengan tetap meminta supaya bupati menambah pemasangan batu sepanjang 500 meter dari 50 meter yang telah diajukanya ke badan terkait perbaikan tanggul Sungai Citarum.
 
Sementara itu, Kepala Dusun Tangkil, M. Fadilah mengatakan, masyarakatnya malah terus mempertanyakan perbaikan kontruksi tanggul yang mereka anggap kurang. Bahkan, diantara warga berharap supaya dilibatkan dalam pekerjaan tanggul tersebut. Menurutnya, kalau masyarakat setempat dilibatkan bekerja, selain untuk menambah penghasilan dari upahnya, juga akan bekerja sungguh-sungguh, warga akan mendahulukan kualitas tanggul yang bagus dan merasa memiliki. "Jika diperbaiki warga dari luar Batujaya, dikhawatirkan asal-asalan. Jika warga setempat yang bekerja, tentunya akan lebih baik, karena tanggul itu dibangun untuk kepentingan bersama," ucapnya. (spn)
 

Eksis Usaha Dedak Di Tengah Krisis Ekonomi

RENGASDENGKLOK, RAKA - Di tengah krisis ekonomi global, Yana Supriatna (40) tengkulak dedak asal Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok ini tetap eksis usaha. Ayah tiga anak ini telah menggeluti usaha pakan ternak sejak tahun 2000 lalu dengan modal awal hanya Rp 5 juta yang sekarang berkembang dan beromset ratusan juta. Keberhasilan inilah yang mengangkatnya menjadi pengusaha berhasil di desanya.
 
Kepada RAKA, Senin (16/3) siang dia menceritakan, usaha ini awalnya ia geluti mulai dari dirinya menjadi seorang kuli panggul untuk mendapatkan modal usaha. Kemudian dia mulai mandiri dengan bantuan kakaknya sampai akhirnya menjadi besar. Keberhasilan ini bukan berarti tidak ada kendala, tapi semua usahanya ini dilaluinya dengan sabar dan jujur. "Karena modal uang tidak akan sama dengan modal jujur. Jika hanya modal uang, maka usaha sulit berkembang, tapi dengan diimbangi jujr, maka usaha akan tetap berjalan sampai sekarang, bahkan berkembang," ujarnya.
 
Selain itu dorongan moril keluarga juga salah satu pendukung keberhasilannya, karena tanpa ada kerjasama yang baik itu semua akan sia sia. Usaha dedak dan menir ini ia tekuni bersama saudaranya bernama Iyon. Semula produksi Yayan hanya memasok ke pabrik makanan ternak di Kabupaten Karawang saja, tapi sekarang sudah mengembangkan usahanya ke luar daerah seperti Jakarta, Banten, Bandung, Bogor, Sukabumi dan beberapa daerah di Jawa Tengah, bahkan sampai ke Lampung. Omset penjualan setiap bulannya mencapai 300 ton. Dari usaha ini Yana sudah dapat menyekolahkan putrinya hingga ke perguruan tinggi dan mempekerjakan 10 orang.
 
Diakuinya, usahanya terus merangkak naik. Dengan usahanya ini dia membuktikan segala upaya jika diimbangi jujur maka akan membuahkan hasil gemilang. Tentunya dengan terus berusaha dan mencari peluang keuntungan. Tiap bulannya dia mampu terus mengeruk keuntungan ketika kebanyakan pengusaha lain terpuruk. (spn)

Jelang UN, SMAN 1 Tempuran Istigosah

TEMPURAN, RAKA - Disela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1430 Hijriyah, sebanyak 132 siswa SMAN 1 Tempuran gelar istigosah dihalaman sekolah, Sabtu (14/3). Dalam doa bersama ini, mereka berharap hasil Ujian Nasional (UN) April 2009 mendatang mendapat nilai bagus dan lulus. Usai istigosah, SMAN ini pun gelar panca lomba keagamaan.
 
Di sela acara, Wakasek Kesiswaaan SMAN 1 Tempuran Hendra Wahyudi menjelaskan, pada Maulid Nabi Muhammad SAW ini sekolahnya punya melakukan dua agenda kegiatan, pertama istigosah untuk kelas tiga supaya UN lancar, sehat, selamat dan bisa lulus 100 persen seperti tahun kemarin. Kedua, menggelar lomba MSQ (Musabaqoh Sahril Quran), puisi Islami, pidato Bahasa Arab, Musabaqoh Kaligrafi Quran (MKQ), bikin nasi tumpeng.
 
Panca lomba ini diikuti kelas X dan XI. Dengan lomba-lomba berwawasan Islami itu pihak sekolah mengharapkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) SMAN 1 Tempuran yang unggul spiritual dan mental. Selain itu, panca lomba ini pun merupakan persiapan lomba-lomba serupa yang akan digelar Departeman Agama tingkat Kabupaten Karawang. Kita pun persiapkan proyeksi lomba untuk tingkat kabupaten," ucapnya.
 
Sementara itu, SMAN 1 Tempuran yang telah mendapat akreditasi A pada Oktober 2008 lalu, siswanya telah banyak menyandang juara, bahkan pada saat Pekan Olah Raga Kabupaten (Forkab) tahun kemarin, hampir 75 persen pesertanya siswa SMAN 1 Tempuran sebagai atlet kecamatan. Juga, lomba 'geo sains' tingkat Kabupaten Karawang tahun 2008 lalu, perwakilan SMAN ini mendapat juara harapan II, sebuah prestasi yang dianggap spektakuler, karena sekolah ini telah mampu menyisihkan sekolah lainnya se-kabupaten.
 
Kata Hendra, baru kali ini sekolahnya fokus pada prestasi, sebelumnya belum muncul. Dia menceritakan, sekolah ini awalnya menginduk di SMAN 1 Telagasari, gedung SMAN 1 Tempuran baru bisa digunakan untuk pertama kalinya setelah meluluskan angkatan pertama tahun 1998 lalu. Sampai saat ini, sudah enam kali pergantian kepala sekolah dan sejak tahun 2007 lalu kepala sekolah masih Dra. Yossie Rosmawati. "Setelah kehadiran Dra. Yossie Rosmawati, ektra kulikuler di sekolah ini muncul," ungkapnya. (spn)
 

Sawah Kebanjiran, Harga Padi Anjlok


JAYAKERTA, RAKA - Sedikitnya 30 hektar hasil panen padi di Dusun Pawanda, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta tidak bisa dijual. Pasalnya, petani menuai padi dalam keadaan basah akibat sawah mereka terendam air hujan. Bahkan, mereka pun sulit mengarit batang padi dengan kondisi sawah berlumpur selutut.
 
Seperti diungkapkan petani asal Kampung Karang Anyar RT 13, desa setempat, Idi (50). Harusnya beberapa hektar sawah bisa dipanen tiga hari, tapi karena banjir, hingga seminggu ini petani masih berusaha menuai padi. "Banjir ini akibat saluran air kecilnya dari Desa Mudang Asem menuju Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok tidak lancar. Hujan yang mengguyur beberapa hari kemarin tidak bisa surut dan akhirnya merendam sawah," ujarnya.
 
Diakuinya, untuk mengeringkan padi yang basah membutuhkan waktu selama dua hari jika cuacanya panas, jika cuaca hujan maka akan membutuhkan waktu lebih dari dua hari. Genangan air yang merendam sawah, kata Idi, menyulitkan petani 'mengarit' (menuai batang padi, red). Untuk mengangkat padi, petani menggunakan alat pelampung dari batang pohon pisang yang diikat dan kemudian diseret ke pematang sawah yang dianggap kering.
 
Kendati demikian, hasil panen di sawah ini terbilang standar, hanya 4 ton/hektar. Tentunya setelah padi mengering usai dijemur, harga pun akan anjlok. "Sekarang tidak ada pabrik yang mau beli padi basah seperti ini, harus dijemur dulu. Saya harap pemerintah bisa memperbaiki saluran air sawah ini supaya tidak banjir," ujarnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan