Kelompok Tani di Desa Kampung Sawah dan Ciptamarga.
JAYAKERTA, RAKA - Sekitar 600 hektar sawah yang sudah ditandur bibit hibrida di Desa Kampung Sawah habis terendam banjir, begitupun 400 hektar sawah di Desa Ciptamarga. Sawah ini terendam air luapan Sungai Citarum, Kamis (15/1). Kerugian yang dialami para petani setempat sekitar Rp 2 juta/hektar bahkan lebih.
Banjir ini terbilang parah dibanding jebol Citarum tahun 2007 lalu, mengingat saat ini hampir semua sawah terendam. Sedangkan, para petani setempat telah 'tandur' sekitar 15 hari lalu, kalau seminggu air tidak surut, 1000 hektar sawah di dua desa ini dipastikan gagal tanam.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Kampungsawah, Umang didampingi para anggota Kelompok Tani Kampung Sawah mengatakan, hampir tiap tahun banjir di dua desa ini selalu melanda area sawah. Namun, banjir sekarang lebih besar kerugiannya dibanding tahun lalu. Pesawahan di lokasi Pertamina Kampung Sawah-Ciptamarga, terendam setinggi 1,5 meter. Dan area sawah itu diperkirakan mati ketiga terendam air.
Dipastikan juga, usai banjir akan muncul hama keong, juga akibat tertutup lumpur bibit padi akan sulit bangun. Para petani memperkirakan sawah di area ini mati total dan tidak bisa tumbuh hingga panen. Sementara itu, surut air banjir tidak bisa dipastikan cepat surut jika hujan terus mengguyur. Namun, jika cuaca cerah, banjir sawah akan kembali surut sekitar seminggu dari sekarang. (spn)
0 comments:
Post a Comment