RENGASDENGKLOK, RAKA - Perbaikan tanggul Sungai Citarum tahun 2007 lalu terbukti sia-sia, dana pemerintah Rp 1,2 miliar untuk memperbaiki kerusakan sekaligus mengantisipasi kejadian serupa ternyata hanya menghamburkan uang. Meski tahun 2008 tanggul Citarum aman-aman saja, tapi sebenarnya pemerintah terlena, menganggap proyek 2007 itu tuntas, padahal petaka bagi masyarakat akibat kurang perhatian serius menangani tanggul sepanjang Citarum.
Saat kunjungan langsung di lokasi kejadian, Wakil Bupati Karawang, Hj Eli Amalia Priatna mengatakan, berdasarkan laporan dari tim yang meninjau ke lokasi, tanggul tersebut jebol karena bagian bawahnya terkikis oleh air, jadi air masuk melalui aliran bawah tanggul yang kemudian menghancurkan tanggul tersebut. Dua tahun lalu ditempat yang sama juga jebol.
Menurutnya, untuk mengantisipasinya pemerintah daerah sudah membentengi tanggul tersebut dengan beronjong (batu yang diikat kawat, red) dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 1,2 miliyar. "Semuanya kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kita sebagai mahluknya harus tetap tabah. Sebab segala upaya dari Pemerintah Kabupaten Karawang sudah diupayakan semaksimal mungkin dengan memperkokoh tanggul tersebut meskipun sebenarnya untuk bantaran Sungai Citarum merupakan tanggungjawab Pemerintahan Pusat, hanya saja kami tetap membangunkannya karena kalau dibiarkan masyarakat kami juga yang terancam," terangnya.
Dia menjelaskan, saat ini bantuan Pemerintah Kabupaten Karawang sedang dikerahkan untuk mengantisipasi lebih parahnya kehancuran tanggul Sungai Citarum terutama di Dusun Kaceot dengan mendatangkan alat berat ke lokasi bencana. Dia menambahkan, sekarang ini sudah mulai dibangunkan tempat pengungsian, posko kesehatan serta dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena musibah.
"Kita berdoa saja, semoga bencana ini cepat berakhir. Dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Karawangpun sudah diturunkan untuk meringankan beban masyarakat," ujarnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment