Warga yang mengungsi ke masjid di Kalangsari
RENGASDENGKLOK, RAKA - Tahun 2007 lalu, tanggul Sungai Citarum di Dusun Keceot, Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat jebolnya tengah malam. Pada tahun 2009 ini, tanggul yang sama kembali jebol pukul 08.00 WIB, tapi derasnya air yang melintas jalan raya sama seperti dua tahun lalu. Tahun 2007 lalu, jebolan tanggul ini lebarnya sekitar 60 meter, sekarang diperkirakan lebih dari 60 meter.
Akibat trauma, warga yang pernah diterjang banjir luapan Citarum tahun 2007 lalu di lima dusun Desa Kalangsari, Kecamatan Rengadengklok sudah mengungsi sejam setelah tanggul Keceot dinyatakan jebol, sekitar jam 09.00 WIB, ribuan warga ngungsi ke tempat yang lebih aman, seperti gedung sekolah, masjid, kantor desa dan tempat lainnya yang dianggap aman dari banjir. "Saya terus memonitor perkembangan sejak Citarum meluap hingga sekarang limpas," ucap Kepala Desa Kalangsari, Aan Heriyanto, kepada RAKA, Kamis (15/1) sore di tempat kerjanya.
Kepala desa menceritakan, Kamis (15/1) pukul 02.00 WIB tanggul di Keceot bocor, hingga jam 04.00 WIB warga setempat, aparat desa, PJT II Rengasdengklok berupaya membendung bocoran itu, bocornya sekitar berdiameter sejengkal. Melihat bocor yang tak mampu dibendung, warga mulai mengungsi. Dan teryata, sesuai dugaan, tanggul Citarum jebol mendadak dan memuntahkan air bah. Namun, sebelum air bah melanda, beberapa pemukiman memang sudah banjir dari air hujan.
Hingga pukul 16.00 WIB kemarin, kepala desa masih sibuk dan telah mengambil beras langsung dari Dinas Sosial Kabupaten Karawang. Kata dia, lima dusun yang terendam diantaranya Dusun Sinar Sari, Tarik Koloat, Wanajaya, Jatimulya dan Dusun Mekarsasi. Sedangkan kering dan belum kebanjiran yaitu Dusun Krajan. (spn)
0 comments:
Post a Comment