RENGASDENGKLOK, RAKA - Banjir kembali melanda pemukiman di Rengasdengklok, Rabu (14/1) setinggi setengah lutut orang dewasa. Pemukiman yang direndam banjir ini diantaranya Desa Rengasdengklok Utara, Kertasari, Karyasari termasuk ratusan hektar sawah di sekitar Rengasdengklok.
Diketahui, tiap musim hujan Rengasdengklok rawan banjir akibat luapan saluran air, terutama saluran pembuang atau sipon yang terlalu sempit, sehingga aliran air tersendat. Dengan banjir ini, aparat desa disibukan kembali mengantisipasi kemungkinan banjir besar, karena awal tahun 2008 lalu Rengasdengklok sempat direndam banjir hebat.
Mengatasi persoalan ini, Kades Kertasari, Apud Mahpudin mengerahkan semua aparat dan warganya membersihkan saluran air yang tersumbat tumbuhan eceng gondok. Meski demikian, luapan air tetap saja menggenangi beberapa rumah di desanya. Hampir tiap waktu, Apud dan aparatnya terus memantau banjir."Kita berusaha membersihkan saluran air agar tidak ada penyumbatan," ujarnya.
Sementara itu, di Desa Rengasdengklok Utara, sejumlah pemukiman di Dusun Krajan A terendam setengah lutut juga menggenangi jalan raya. Meski demikian, kendaraan tetap masih bisa melintasinya. Dan pemukiman yang tahun lalu terendam banjir, seperti di Dusun Kalijaya masih kering, belum tampak tanda-tanda banjir. Warga setempat pun masih terlihat tenang, meski begitu mereka tetap bersiap siaga mengantisipasi banjir mendadak.
Selain antisipasi banjir hujan, hampir setiap waktu warga melihat langsung Sungai Citarum, karena sejak Rabu (14/1) dini hari sudah mulai meluap. Hingga kemarin malam, air Sungai Citarum tidak surut bahkan semakin meninggi. Di beberapa pemukiman sepanjang bantaran Sungai Citarum warga sudah resah, mereka mengkhawatirkan tanggu-tanggul Citarum yang telah mereka arug dengan karung tanah ambrol kemudian jebol. (spn)
0 comments:
Post a Comment