Camat Pakisjaya Akan Buat DAS, Untuk Atasi Krisis Air Sawah

Tuesday, July 29, 2008

PAKISJAYA, RAKA - Pemerintah Kecamatan Pakisjaya berencana membuat sodetan (cela) Sungai Citarum di Desa Teluk Buyung. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengatasi krisis air persawahan di kecamatan tersebut.

Camat Pakisjaya, Drs. Heri Paryono mengatakan itu kepada RAKA Minggu (27/7) kendati diakuinya pihaknya juga mendapat bantuan dari Perum Jasa Tirta (PJT) II Rengasdengklok. Dijelaskan Heri, sodetan atau celah tanggul Sungai Citarum itu akan dibangun agar airnya bisa turun ke 'kali mati' yang sudah lama tidak digunakan warga. Kali mati sepanjang 500 meter itu awalnya saluran buangan persawahan setempat jika terjadi banjir. Kini, saluran itu akan kembali digali untuk menghubungkan Sungai Citarum dan saluran sekunder Pakisjaya.

"Jadi, kami akan membuat pompa air yang menyedot air Citarum. Pembangunanya jelas butuh biaya hingga Rp 1 Miliar, tapi kami akan lakukan hal yang kecil terlebih dahulu. Yaitu membuat bendungan pompanya yang perkiraan kami hanya menghabiskan Rp 130 juta-an," kata Heri.

Diakuinya, sudah beberapa hari ini PJT sudah menghitung tata letak perbaikan bendungan tersebut sekaligus anggarannya. Jika sudah, maka dia bersama Seksi PJT II Rengasdengklok Djoko Sutantyo akan membuat laporan ke Bupati Karawang dan meminta supaya rencana ini dianggarkan dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB). Dan pekerjaannya diperkirakan akan memakan waktu 15-20 hari. Supaya hal ini bisa segera terealisasi, camat akan mengumpulkan semua petani di kecamatannya untuk swadaya membeli mesin pompa, sedangkan pembuatan 'lening' saluran biayanya dari bupati.

Total sawah di Kecamatan Pakisjaya sekitar 3.119 hektar dan sawah tadah hujannya tercatat 1.500 hektar. Pembangunan saluran air dari Sungai Citarum untuk mengairi saluran sekunder ini diharapkan bisa mengairi seluruh sawah sekaligus sawah tadah hujan.

Selama ini, untuk menolong para petani dari kekurangan air, camat sering membuka-tutup pintu air saluran sekunder di daerah Rengasdengklok. Bahkan dia pernah 'ngelas' pintu air supaya tidak ditutup petani Jayakerta. "Saya melakukan itu karena saya sayang pada warga saya, apapun resikonya. Untuk itu, mudah-mudahan rencana saya ini direspon baik oleh bupati," ujarnya. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan