Pantai Wisata Terancam Punah

Tuesday, July 29, 2008




PEDES, RAKA - Pantai Wisata Samudera Baru, di Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, terancam punah bila tidak segera mendapat perhatian serius Pemerintah Karawang. Selain ancaman keganasan abrasi jumlah pengunjung yang datang ke lokasi objek wisata juga semakin menurun.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Sungaibuntu, Tata Husen, Senin (21/7) ketika dikonfirmasi RAKA terkait keluhan puluhan pelaku bisnis di objek wisata tersebut yang mengaku sepi pembeli. Mereka menilai kondisi saat ini di objek wisata pantai Samudera Baru bertolak belakang dengan pernyataan bupati Karawang yang mengunggulkan objek wisatanya sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Ancaman yang paling besar terhadap tempat wisatanya ini adalah abrasi," jelas Tata yang juga pengelola Objek Wisata Samudera Baru tersebut. Dia sendiri mengaku mulai kerepotan mengelola objek wisata itu. Sebab, menurut dia, selama ini, dirinya terus menambah fasilitas obyek wisata ini dari hasil tiket masuk. Sementara pengunjung wisata yang datang terbilang sangat sedikit.

Ganasnya abrasi yang terjadi disekitar objek wisata tersebut tak dipungkiri oleh Tata. Dia sendiri mengaku menyerah jika pesisir pantainya sepanjang 2 kilo meter ini habis. Apalagi, belakang kerap terjadi air laut yang masuk ke warung-warung yang berjejer disepanjang pantai belum lagi gelombang laut yang tinggi dan sering menghamburkan pasir. Untuk mengantisipasi pasir-pasir itu pelaku bisnis melakukannya dengan membuat tanggul-tanggul karung berisi pasir. Akibatnya sekitar wisatapun jadi terlihat kumuh.

Sementara, puluhan bibit pohon bakau yang di tanam Tata Husen di sepanjang pantai pun habis terkikis. Nyaris pantai wisata ini seolah tidak berkutik saat menghadapi air pasang. Terlebih airnya keruh. Namun demikian Tata menyadari, hanya dengan cara inilah ekonomi masyarakatnya bisa terbantu. Yaitu dengan membebaskan mereka untuk buka warung, tanpa dipungut biaya apapun.

Dana hasil tiket, lanjut Tata, tidak bisa untuk memperbaiki kondisi pantai, kecuali untuk membangun fasilitas seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), Mushola dan saung-saung berteduh yang sengaja didirikan di sepanjang pantai. Sedangkan untuk membangun turap pemecah gelombang memerlukan biaya yang sangat besar. Pantai sepanjang 2 kilo meter ini memerlukan pemecah gelombang dari batuan yang menjulur ke lepas pantai sepanjang 200 meter dan jarak masing-masing pemecah gelombang itu sekitar 100 meter. "Kalau ada pemecah gelombang, pantai ini bisa aman dari abrasi, malah bisa menghasilkan tanah timbul dan pantai jadi semakin luas," katanya.

Hingga saat ini tidak ada satu donatur pun untuk membantu Tata dan mengembangkan potensi pantai yang kini sedang dikelolanya. Selama ini, fasilitas obyek wisata di wilayah Utara Karawang ini hanya mengandalkan tiket masuk. "Untuk kendaraan motor Rp 2000 dan truk lebih dari sepuluh ribu rupiah," ucap Tata.

Pengunjungnya dari warga Karawang dan sekitarnya, juga banyak pengunjung dari Kabupaten Bekasi. Apalagi saat hari libur besar seperti Idul Fitri dan tahun baru, ribuan orang dari berbagai daerah memadati pantai wisata ini. "Banyak keinginan saya untuk mengembangkan pantai wisata ini, seperti panggung hiburan dan perahu wisata, kalau bukan dari pemerintah atau investor, saya tidak sanggup mewujudkannya, bisa tapi bertahap, tapi rasanya sangat sulit," jelasnya.

Seorang pengunjung setempat, Warsa (28) mengatakan, pantai wisata ini sangat potensial jika menjadi andalan Kabupaten Karawang. Karena meskipun kondisi pantainya tidak seindah Ancol, masyarakat patut berbangga memiliki tempat yang nyaman untuk istirahat dan melepas penat di pantai ini.

Diakuinya, memang jika tidak didukung modal kuat, pantai ini tidak akan berkembang kecuali bertahap dan lambat. Buktinya, pantai wisata Pisangan di Kecamatan Cibuaya malah rusak. Memang tidak ada yang bisa menghadang abrasi kecuali perencanaan yang matang dengan membangun penahan abrasi dengan biayanya cukup besar. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan